Wednesday, December 4, 2013

pertama kali ikutan open trip : traveling ke gunung anak krakatau merayakan tahun baru

gunung anak krakatau adalah salah satu gunung berapi yang ingin saya coba untuk kunjungi. Namun, setelah saya melakukan survei bagaimana mencapai gunung ini,  sepertinya jalan sendiri itu berat, aku takkan kuat #lah hehehe akhirnya saya mengikuti suatu open trip untuk menuju kesana.




saya naik bus dari bandung menuju pelabuhan merak sebagai meeting point untuk open trip ini. kami berangkat dengan kapal kira-kira pukul 03.00 WIB dan sampai pada pagi hari di pelabuhan bakauheni. selanjutnya kami naik angkot carteran yang sudah disediakan penyedia jasa trip menuju pelabuhan canti. nah, dari pelabuhan canti ini kami naik kapal menuju pulau sebesi karena disanalah kami akan menginap.

setelah meletakkan barang-barang dipulau sebesi, kami lalu berlayar ke gunung anak krakatau. pantai disana berpasir hitam yang berasal dari pasir gunung berapi. kami hanya bisa naik ke titik aman, yakni ketinggian 213 mdpl (kurang lebih) dan tidak boleh naik ke puncak karena gunung anak krakatau saat itu masih aktif dan tubuh gunungnya mengeluarkan asap dan temperaturnya sangat tinggi.

setelah ke gunung anak krakatau, kami dibawa ke perairan lagoon cabe di belakang gunung rakata untuk snorkeling. terumbu karang disini cukup bagus sekalipun perairannya agak dalam.

sepulang dari snorkeling di lagoon cabe, kami kembali ke pulau sebesi untuk bersih-bersih dan makan malam. malam itu juga kami disediakan barbeque oleh penyedia jasa trip berupa ikan bakar dan seafood bakar.

keesokan harinya, kami pergi snorkeling ke perairan dekat pulau sebuku. terumbu karang disana masih bagus dan perairannya cukup dangkal. selanjutnya kami dibawa ke pulau umang-umang lalu kemudian kembali ke pulau sebesi untuk bertolak kembali ke pelabuhan canti. kami sempat membeli oleh-oleh khas lampung sebelum kembali ke bakauheni untuk kemudian menyeberang ke pelabuhan merak.

pelayanan penyedia jasa trip menurut saya cukup baik. harga yang dibayar dengan fasilitas yang disediakan bisa dibilang sesuai. memang pada saat menginap di pulau sebesi, disana memang terbatas fasilitasnya, seperti listrik. di tempat kami menginap juga banyak nyamuk, tapi disitulah tempat paling baik diseluruh sebesi untuk menampung banyak orang (tidak ada pilihan lain lagi). jadi buat teman-teman yang mau kesana, harap membawa anti nyamuk, atau jika memang tidak merasa nyaman tidur beramai-ramai, bisa bawa tenda sendiri karena halaman rumah tinggal itu cukup luas.

Monday, November 18, 2013

Catatan perjalanan ke gunung papandayan 2665 mdpl edisi pertama

papandayan merupakan salah satu gunung api yang terdapat dijawa barat dengan ketinggian 2665 meter diatas permukaan laut. kali ini saya akan menceritakan sedikit perjalanan saya ke gunung papandayan.



perjalanan ini bermula ketika saya sedang mencari rekan-rekan sesama pendaki lewat media sosial yang akan mendaki papandayan pada tanggal 19 oktober 2013. Namun, karena sesuatu dan lain hal saya membatalkan pendakian di tanggal tersebut dan memutuskan untuk mendaki seminggu kemudian. Kemudian, lewat twitter saya berkenalan dengan seorang teman yang akan mendaki papandayan pada tanggal 26 oktober 2013. Singkat cerita saya mengikuti tim mereka. kami sepakat bertemu di terminal cicaheum pada tanggal 26 oktober 2013 pukul 05.00 WIB. Setelah saya berkenalan dengan anggota tim yang lain, kami berdua belas berangkat menuju terminal guntur digarut dengan bus "mio". Busnya tidak berAC. Uang yang harus kami keluarkan untuk ongkos bus menuju terminal guntur adalah Rp 15.000,-. diantara kami semua tidak ada satupun yang pernah ke papandayan sebelumnya.

 Tiba di terminal guntur, garut

Umumnya banyak supir angkot disekitar terminal guntur yang menawarkan jasa carter angkot untuk membawa pendaki ke simpang cisurupan, tidak terkecuali kami yang begitu tiba di terminal guntur dengan tas carrier yang dengan cepat dikenali oleh para supir angkot tersebut sebagai pendaki yang akan menuju papandayan. Namun, salah seorang dari tim sudah menghubungi seorang temannya di garut untuk mengantar kami sampai ke pos papandayan sehingga kami tidak menyanggupi tawaran supir angkot yang datang. Kemudian, kami mengendarai angkot yang sudah dicarter sebelumnya oleh teman dari salah seorang dari tim kami dan kami membayar Rp 5000,- perorang untuk mengantar kami ke sebuah rumah di garut. Rumah ini merupakan tempat dari orang yang akan membantu kami sampai ke pos papandayan dengan jarak perjalanan kira-kira 1 jam dari terminal guntur.

Tim beristirahat sejenak

menuju gerbang papandayan dengan mobil pick-up

setelah tiba dirumah tersebut, kami beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan menuju pos papandayan dengan mobil pick-up. untuk mpbil pick-up, kami membayar masing-masing sebesar Rp 25000,-. kami tiba di pos papandayan sekitar pukul 12.00 WIB dan memulai pendakian kira-kira pukul 12.15 WIB setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 2000,-.

Setelah melewati gerbang Cisurupan

Pos Penjagaan Gerbang Papandayan

di parkir papandayan, sebelum mendaki

kami mendaki dengan santai sembari teman-teman yang lain bersenda gurau. jalur pendakian tidak terlalu sulit karena cukup landai. tujuan pertama adalah pondok salada. pondok salada bisa dilewati melalui dua jalur. jalur pertama yaitu jalur yang belok ke kiri setelah kawah menuju hutan mati, dan jalur kedua adalah jalur yang belok kekanan setelah kawah dimana kita akan melihat landscape pemandangan gunung yang cantik. kami memilih belok ke kanan. setelah turunan, kami diperhadapkan pada suatu tanjakan yang cukup curam, tetapi pendek. perlu diketahui bahwa untuk menuju pondok salada bisa juga digunakan sepeda motor, sejenis motor trail atau yang lainnya. setelah tanjakan curam yang pendek ini kita bisa melihat landscape gunung papandayan dari kejauhan. kemudian, kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalan berbatu selebar mobil. Setelah mengikuti petunjuk dimana pondok salada berada, kami menyusuri jalan setapak dan akhirnya sampai di pondok salada sekitar pukul 15.30 WIB dan mendirikan tenda. perjalanannya terkesan sangat lama karena memang kami banyak beristirahat.

kawah papandayan

sedikit menanjak

suatu sisi lanskap papandayan

pondok saladah lewat sini!

tiba di pondok saladah

setelah beristirahat dan berfoto ria sejenak, kami mendirikan tenda. setelah mendirikan tenda, saya dan fahmi menuju hutan mati untuk mencari kayu bakar. Ada aturan main dalam mencari kayu bakar di hutan mati. pendaki tidak boleh mengambil kayu bakar dengan mematahkan batang kayu yang sudah mati yang masih tegak berdiri. pendaki hanya boleh mengambil kayu yang sudah jatuh ketanah. setelah mendapatkan kayu bakar, kami kembali ke tenda dan memasak makanan karena kami belum sempat makan siang sebelumnya.

 pondok saladah, tempat camping bagi pendaki papandayan

dikala edelweiss pondok saladah menyapa

hutan mati

malam telah tiba, saya membakar kayu untuk perapian. akhirnya, malam diisi dengan gurauan teman-teman anggota tim dan sesekali disertai cerita horor oleh herman. waktunya tidur tiba, kami yang sudah mengantuk kemudian tidur. kami berencana bangun esok hari pukul 03.00 untuk summit attack.

esok harinya, pukul 03.00 WIB saya sudah bangun dan membangunkan yang masih tidur. setelah bersiap-siap, kami mulai berangkat menuju tegal alun pukul 04.00 WIB. suasana yang berkabut membuat kami kebingungan sehingga saya diminta untuk berjalan didepan karena hari sebelumnya saya sempat ke hutan mati. kemudian, kami tiba dihutan mati dan mulai mencari jalan menuju tegal alun. suasana yang berkabut memang menyulitkan sehingga ketika tim istirahat saya harus berjalan sebagai pendahulu untuk mencari jalan setapak. setelah sampai di ujung kompleks hutan mati, ternyata ada sekumpulan pendaki yang kembali ke hutan mati karena keliru memilih jalan. akhirnya saya dengan pemimpin rombongan tadi mulai mencari jalan dan akhirnya kami menemukannya. kami terus berjalan dengan sesekali beristirahat. akhirnya kami bertemu dengan tanjakan yang cukup curam yang dinamakan tanjakan mamang. jarak lurusnya kira-kira sekitar 150-250 meter. setelah melewati tanjakan mamang, kami berjalan selama beberapa menit dan akhirnya sampai di tegal alun. kami sampai ditegal alun kira-kira pukul 05.20 WIB.

sebelum memasuki tanjakan mamang

dikala edelweiss tegal alun menyapa

tidak mungkin tidak mengambil gambar pribadi :D

menghadap ke timur

selama berkeliling tegal alun, saya bertemu dengan beberapa orang pendaki juga dan mengajak saya ke puncak. semula saya ragu untuk ikut, tetapi karena penasaran akhirnya saya pergi ke puncak dengan hanya membawa kamera tanpa logistik sedikitpun. saya berangkat sendirian dari tegal alun sekitar pukul 06.00 WIB saya terus berjalan melewati hutan yang vegetasinya cukup tinggi, setinggi badan saya. hujan yang turun malam sebelumnya menyebabkan vegetasi sekitar jalan setapak menjadi basah dan ikut membasahi pakaian yang saya kenakan. setelah terus berjalan dengan cukup cepat akhirnya saya tiba di ketinggian 2622 mdpl. saya sempat melanjutkan perjalanan untuk mencari puncak 2665 mdpl, tetapi akhirnya saya berbalik arah karena kondisi yang berkabut, ditambah lagi kacamata saya basah sekali sehingga tidak saya gunakan dan saya tidak membawa logistik apapun. akhirnya, setelah kembali ke ketinggian 2622 mdpl, saya bertemu dengan pendaki yang tadinya bertemu di tegal alun. setelah berfoto sebentar, saya kembali ke tegal alun. saya tiba di tegal alun pukul 07.00 WIB. kemudian, saya melanjutkan perjalanan sendirian ke pondok salada dengan sesekali berlari ketika ada turunan bersih dan tiba di pondok salada pukul 07.30 WIB dan memasak makan pagi.

jurang yang tertutup kabut di samping jalan setapak menuju puncak

puncak 2622 mdpl gunung papandayan

akhirnya anggota tim lain menyusul saya ke pondok salada dan kami langsung memasak makanan. setelah makan dan membereskan tenda, kami berangkat kembali menuju pos papandayan. kami meninggalkan pondok salada kira-kira pukul 14.00 WIB. kali ini, kami pulang tidak melewati jalur yang kami tempuh sebelumnya untuk ke pondok salada, tetapi kami pulang melewati hutan mati mengikuti pendaki yang lain. setelah sampai di ujung hutan mati, kami beristirahat sambil berfoto sejenak. Akhirnya, kami turun ke jalan setapak disekitar kawah dan berjalan hingga tiba di pos papandayan kira-kira pukul 15.30 WIB. setelah beristirahat, makan makanan yang dijajakan di pos papandayan, dan membeli sejumlah oleh-oleh, kami berangkat dengan  mobil pick up menuju simpang cisurupan dengan membayar masing-masing sebesar Rp 20000,-. setelah sampai disimpang cisurupan, kami naik angkot ke terminal guntur dengan membayar masing-masing sebesar Rp 12000,-. Setelah di terminal guntur, kami melanjutkan perjalanan ke bandung dengan bus "mio" dengan membayar ongkos masing-masing sebesar Rp 13000,-. kami meninggalkan terminal guntur kira-kira pukul 18.30 WIB dan sampai diterminal cicaheum kira-kira pukul 21.00 WIB.

kembali pulang

menjejak di hutan mati sebelum pulang

kawah papandayan dilihat dari hutan mati

dikala cantigi menyapa

tim beristirahat sebelum menuju bandung

beberapa menit setelah tiba kembali di pos papandayan

jangan ambil sesuatu kecuali gambar
jangan bunuh sesuatu kecuali waktu
jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak

tiada perjalanan tanpa oleh-oleh

biasanya pendaki yang mendaki papandayan hanya mendaki sampai tegal alun saja karena di puncak papandayan tidak terdapat sesuatu yang berarti (menurut keterangan beberapa pendaki). saya yang tiba di titik 2622 mdpl pun tidak menemukan sesuatu yang berarti selain sebuah tiang bendera pendek dan jurang yang tertutup oleh kabut. jadi, teman-teman yang memang ingin mendaki papandayan hendaknya sudah menentukan sebelumnya tempat-tempat yang dituju selama mendaki papandayan.

total biaya untuk transportasi yang saya keluarkan adalah RP 90000,- untuk rute bandung (terminal cicaheum) - papandayan - bandung (terminal cicaheum). saya menyediakan sendiri logistik saya dan menghabiskan kira-kira Rp 100000,-. Jadi, bisa diperkirakan bahwa untuk mendaki papandayan dari bandung cukup membudgetkan dana dengan kisaran Rp 200000,- sampai 300000,- per orang untuk dua hari.

untuk durasi mendaki, pos papandayan - pondok salada ditempuh dalam waktu 2 jam 15 menit, pondok salada - tegal alun di tempuh dalam waktu 1 jam 20 menit dan tegal alun - puncak 2622 mdpl - tegal alun ditempuh dalam waktu 1 jam.

sekian resume pendakian kali ini, semoga bermanfaat bagi bloggers sekalian.

Thursday, August 1, 2013

catatan perjalanan gunung ciremai 3078 mdpl via apuy



bermula dari wacana dari widya, maka saya, widya, dan meli berencana untuk naik gunung  ciremai. widya bertindak sebagai guide karena pernah kesana, sementara meli sangat bersemangat karena ini adalah pertama kali baginya untuk mendaki gunung dengan ketinggian diatas 3078 mdpl. alhasil, widya mengajak exaudi dan dipta untuk join.

kami berangkat dari bandung dengan bus kira-kira pukul 7 malam dan sampai di desa apuy sekitar jam 01.30 pagi. pagi itu juga kami bangun setelah tidur beberapa jam dan sarapan untuk mengisi energi sebelum mendaki. diantara banyak jalur pendakian ciremai, jalur apuy termasuk jalur yang ramah bagi pemula.

kami mulai mendaki dari gerbang rimba sekitar pukul 09.00 WIB. ada sekitar 6 pos yang kami lalui sebelum berkemah. untuk jalur apuy, jarak antara pos yang satu dengan pos yang lain cukup dekat, yakni lebih kurang satu jam dengan ritme mendaki yang santai, kecuali dari pos 4 ke pos 5 yang mungkin memakan waktu hingga 1,5 jam karena jalurnya yang cukup terjal. pos 5 ke pos 6 pun berkisar antara 1 hingga 1,5 jam perjalanan. pos 6 disebut juga pos gua walet yang biasa digunakan para pendaki untuk berkemah. jarak dari pos 6 ke puncak, jika tidak membawa tas carrier dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit saja.

jalur apuy dari gerbang rimba sampai ke pos 5 adalah jalur yang asri dengan kanopi yang cukup rapat karena banyaknya pepohonan. jalurnya kadang naik kadang turun. jadi istilahnya, dijalur ini banyak "bonus"nya. kanopi yang lebat itu berhenti sampai di pos 5. setelah pos 5, pepohonan semakin sedikit dan pendek-pendek ukurannya. Namun, sejak dari pos 5, kita sudah bisa melihat edelweiss. kami mendaki di bulan juli dimana edelweiss dibagian barat jawa lagi mekar-mekarnya sehingga tampak cantik sekali ketika kami kesana. di lereng sesaat sebelum bibir kawah ciremai kita dapat menemukan rimbunan edelweiss tumbuh disana dan sangat foto-able.

ada hal yang sangat disayangkan dari ciremai ini. banyak sekali botol-botol air minum bekas berserakan disepanjang jalur pendakian yang terisi air seni. botol-botol tersebut membuat kotor lingkungan ciremai. mohon kepada teman-teman yang akan mendaki ciremai untuk membawa sampahnya turun, termasuk botol plastik.


salam lestari

Tuesday, July 16, 2013

catatan perjalanan menuju puncak semeru (mahameru) 3676 mdpl

sebuah tulisan tentang summit pertama saya, yaitu mahameru (tanggal summit, 26 mei 2013 pukul 04.30 WIB)



sebenarnya ini bermula ketika 13 teman jurusan saya akan mendaki semeru, tiba-tiba salah satu dari 13 orang itu tiba-tiba berhalangan dan kemudian membuka oprec supaya tiketnya jangan hangus. kemudian, saya tanpa berpikir panjang kemudian menerima tawaran dari seorang itu untuk menggunakan tiketnya. karena saya tidak mempunyai tas carrier, dia meminjamkan saya. kemudian, kami semua berangkat menuju malang.


 berdiri dari kiri : bame, saya, romu (ga ikut, cuma numpang foto), ncum, regen, pandu, ochi
duduk dari kiri : aceng, bima, bagas, azharul, andrew, sapto
(Bandung, 22 mei 2013)

kereta kami harusnya berangkat dari bandung tanggal 22 mei 2013 pukul 15.30. Namun, di jalur selatan ada bagian jalur kereta api yang anjlok dan kamipun berangkat terlambat, kira-kira jam 17.00. kami sampai di malang tanggal 23 mei 2013 sekitar pukul 10.30 WIB karena kereta memutar lewat jalur utara dan melanjutkan perjalanan menuju tumpang dengan mencarter angkutan kota.

Tim tiba di stasiun malang (23 mei 2013) *)


 di tumpang (23 mei 2013)

Kemudian, sekitar pukul 13.30 kami menumpang truk bersama 13 orang yang lain (rombongan lain dari bandung yang bertemu dikereta dan dari jakarta) menuju ranupani. sesudah masuk ke wilayah taman nasional bromo-tengger-semeru, ternyata jalan menuju ranupani sedang dalam pengaspalan sehingga kami berhenti kira-kira hingga pukul 16.30 dan kemudian melanjutkan perjalanan. 
 
 harus menunggu jalan selesai di aspal (23 mei 2013)

 sambil menunggu, foto-foto dulu lah ya (23 mei 2013)

 ditengah jalan, truk yang kami tumpangi mengalami slip sehingga harus didorong dengan jeep dan kami harus turun. akhirnya, kami sampai di ranupane dan memutuskan untuk menginap semalam.

 Dorrrrroooonnngggg (23 mei 2013) *)

 ranupani, pagi hari tanggal 24 mei 2013

esok harinya, tanggal 24 mei 2013, setelah bersiap-siap, mengurus perizinan, melakukan pemanasan dan briefing, kami bertiga belas meninggalkan ranupani kira-kira pukul 09.00. saya tidak ingat pasti berapa lama saya berjalan per pos dari pos 1 hingga pos 4 hahaha karena HP saya matikan untuk mengirit baterei.

 ranupani, sebelum berangkat ke ranukumbolo (24 mei 2013)


 welcome (24 mei 2013)

Dalam perjalanan dari gerbang sampai pos 1, jalan relatif bergelombang dengan beberapa tanjakan walau tak terlalu tinggi. begitu juga dari pos 1 ke pos 2 serta dari pos 2 ke pos 3. kondisi track cukup bergelombang, dengan selingan turunan dan tanjakan yang tidak terlalu tinggi. begitu meninggalkan pos 3, ada tanjakan yang cukup curam, sekitar (kira-kira) 35-40 derajat sepanjang kurang lebih 100 meter.

Tim beristirahat di pos 1 (24 mei 2013) *)


Landengan Dowo (24 mei 2013) *)


Watu rejeng (24 mei 2013)

Pos 3, sambil menatap tanjakan yang lumayan tinggi (24 mei 2013) *)


Pos 4 (24 mei 2013) *)


setelah berjalan, saya tiba di pos 4 dimana ranukumbolo terlihat dengan sangat cantik. saya tiba disana sekitar pukul 11.50 WIB (jadi, kurang lebih ranupani-ranukumbolo ditempuh dalam waktu 3 jam dengan nge-joss hehehe). Namun, saya dan beberapa teman yang tiba duluan memilih untuk menunggu teman-teman yang lain di pos 4 sambil foto-foto.

 pos 4 (24 mei 2013)


 pos 4 ( 24 mei 2013)
 
 Tim di pos 4 dengan background ranukumbolo (24 mei 2013) *)


 di tepi ranukumbolo (24 mei 2013)

 hari itu kami tidak memaksakan diri untuk nge-joss terus ke kalimati. kami menginap di ranukumbolo semalam. bagus sekali memang danaunya. Namun, sangat disayangkan ada banyak tumpukan sampah. setelah mendirikan tenda dan membereskan barang-barang, kami memasak makan siang. malamnya, langit memang tidak terlalu cerah. teman-teman yang lain menyalakan perapian diluar.

 kompleks perkemahan ranujumbolo, tampak tanjakan cinta (24 mei 2013)

 prasasti di ranukumbolo (24 mei 2013)

esok paginya, 25 mei 2013, setelah makan pagi, briefing dan pemanasan, kami melanjutkan jalan menuju kalimati. kira-kira kami berangkat pukul 09.00 dan saya tiba di kalimati kira-kira pukul 10.45 WIB. kami kemudian mendirikan tenda dan mencari kayu bakar. sebelum masuk ke kalimati sebenarnya ada hutan cemara yang pohon-pohonnya sudah membusuk atau sudah mati. beberapa batang pohon yang kecil saya patahkan dan membawanya dan kemudian dibakar.

 Tim berfoto sebelum meninggalkan ranukumbolo (25 mei 2013) *)


setelah melewati tanjakan cinta (25 mei 2013)


 oro oro ombo (25 mei 2013)
di kalimati (25 mei 2013) *)


di kalimati (lagi) (25 mei 2013)

di kalimati (lagi) (25 mei 2013) *)

 sekitar jam 3 sore, kalimati mulai hujan dan angin kencang. dinginnya menusuk sekali. tenda kami tergenang dan teman-teman yang lain kemudian membuat perimeter untuk air hujan. hujan kira-kira berhenti pukul 17.00 dan cuaca sangat dingin. kemudian, kami makan malam dan tidur karena jam 11 malam harus bangun untuk persiapan dan summit attack.

jam 11 malam kami semua bangun. setelah bersiap-siap, kami meninggalkan kalimati kira-kira pukul 23.30 WIB.


Persiapan summit attack, 23.00 WIB di kalimati (25 mei 2013) *)

kami sempat beristirahat di arcopodo kemudian melanjutkan perjalanan dan beristirahat lagi di batas vegetasi (ada teman yang menyebut daerah itu namanya "klik", saya ga tau gimana nulisnya hehehe). kemudian, dihadapan kami terhampar padang pasir.

hujan yang turun sebelumnya membuat pasir jadi lebih padat, dan tentu saja dingin. waktu di ranupane, ada pendaki yang baru turun dan bilang kalau di padang pasir itu "maju 3 langkah mundur 2 langkah". dibeberapa bagian trek yang memang curam, saya merayap karena tidak pakai tongkat atau alat bantu sejenis. sarung tangan yang dipakai seakan tidak bisa menahan dinginnya malam itu. tangan saya serasa beku. untunglah masih bisa merasakan yang namanya menggenggam.

putus asa mulai maelanda. kira-kira ditengah jalan, kemiringan saya rasakan makin curam dan puncak yang semula kelihatan sekarang tidak kelihatan. suatu saat, sempat saya melirik jam, pukul 03.00 tanggal 26 mei 2013. mungkin saya sempat ketiduran, karena saya seperti lupa momen-momen beberapa menit terakhir. sepertinya saya dibangunkan oleh orang yang melewati saya. syukurlah, badan yang sudah mendingin tidak bisa diajak kompromi. harus jalan, kalau tidak, bisa hypotermia. saya melanjutkan berjalan.

saya sempat berhenti, dan memandang ke langit. ada bulan purnama. bayangkan, bisa menyaksikan bulan purnama di tempat yang sangat tinggi seperti ini benar-benar menakjubkan. terlebih ketika saya melayangkan pandangan ke bawah dan ada lautan cahaya di tempat yang jauh (entah tumpang atau malang). cantik sekali. badan mulai mendingin, saya melanjutkan perjalanan dengan sesekali merayap. ada empat orang dari tim didepan saya. saya sudah tidak kuat, dan saya paksa nge-joss saja.

saya naik hanya dengan jaket dan kaos, kemeja flannel saya ikat dipinggang. dua syal yang saya bawa saya masukkan kedalam kaos supaya hangat. yaaa, karena ga bawa jaket yang banyak, ya genjot fisik, anggap saja "internal heating". jalan terus dan terus, rasanya sudah berjalan berjam-jam tapi kok tidak sampai-sampai juga. emosi mulai naik dan tentu saja mengumpat terus didalam hati. 4 orang didepan saya sudah sampai di mahameru dan saya berada pada jarak sekitar 20 meter dari puncak. saya teriak kesana, "wooooy, puncak????" dan dijawab dengan "yooooooo" serasa semangat kembali hahaha dan akhirnya, saya menginjakkan kaki di mahameru, pukul 04.30 WIB. 5 jam pas, sejak dari kalimati sampai mahameru. Namun, bisa kebayangkan dinginnya puncak pada jam segitu? saya kemudian memakai lagi kemeja flannel saya dan berbaring didekat teman-teman yang sudah sampai duluan.


Bulan Purnama di mahameru (26 mei 2013) *)

 
wedus gembel semeru (26 mei 2013)

sesekali semeru mengeluarkan gas-debu dan memang jadi objek yang bagus untuk difoto. akhirnya matahari terbit, kedinginan mulai berkurang, dan tentu saja kesempatan ini tidak boleh dilewatkan dan kami berfoto-foto ria. ada yang bikin video, ada yang bikin tulisan, banyak hal kami ekspresikan disini, termasuk saya juga.


 sun rise mahameru (26 mei 2013)

 sun rise mahameru (26 mei 2013)

 standing above the cloud (26 mei 2013)

 finally, I'm here, in mahameru, the highest point of java island (26 mei 2013)

 di puncak para dewa, dalam modus siluet dengan "arc reactor" di dada :P (26 mei 2013)

 how great (26 mei 2013)

 13 orang berangkat, 13 orang berhasil summit. Real!!! (26 mei 2013) *)

 perjalanan turun (26 mei 2013)

 berusah-susah semalaman dalam melewati padang pasir ini (26 mei 2013)

 vegetasi konifer, setelah turun melewati arcopodo (26 mei 2013)

 potret dari kalimati setelah summit (26 mei 2013)

setelah turun, kami kembali ke kalimati, makan dan berberes kemudian menuju ranukumbolo. di ranukumbolo beberapa dari kami beristirahat dan ada yang melanjutkan perjalanan. kemudian, kami yang beristirahat melanjutkan perjalanan. kami meninggalkan ranukumbolo kira-kira pukul 15.30 WIB. setelah 3,5 jam berjalan, akhirnya pada pukul 19.00 kami tiba di ranupani. saya yang melihat sebuah warung langsung masuk ke dalam dan memesan teh hangat serta makanan. di warung itu ada spanduk yang menarik, yaitu gambar dibawah ini.


 quotes dari sir henry dunant (26 mei 2013)

esok harinya, tanggal 27 mei 2013, pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB kami meninggalkan ranupani menuju tumpang. 12 teman saya yang lain pergi ke sempu dan saya memilih untuk jalan-jalan sendiri di kota malang. tanggal 29 mei kami naik kereta dan tiba tanggal 30 mei 2013 di bandung dengan selamat.

banyak pelajaran berharga yang saya petik. saya ke semeru tanpa perencanaan yang matang, apalagi dalam hal perlengkapan. untungnya saya cukup rajin olahraga  sehingga fisik masih bisa menahan beban perjalanan yang berat itu. mungkin buat teman-teman yang mau naik gunung untuk pertama kali, saya sarankan untuk mempersiapkan diri dengan rajin berolahraga. lakukan persiapan matang, baik perlengkapan, fisik, maupun mental, antisipasi kemungkinan terburuk jika hujan turun. Namun, dari kesemuanya itu, saya bersyukur bisa menjejak di mahameru sebagai puncak pertama saya.

Biarpun tujuan naik gunung adalah bersenang-senang, keselamatan adalah segalanya. pulang dengan selamat harus menjadi tujuan, ada keluarga yang menunggu dirumah.

kepada yang akan mendaki semeru, tolong banget nih jangan buang sampah sembarangan ya, baik sepanjang perjalanan maupun dilokasi-lokasi camping :))

here we go !!!!




notes :
*) : photos belong to Azharul DK