Tuesday, October 27, 2020

WFH, meeting online, flu, dan kesehatan telinga

Sudah lebih dari seminggu yang lalu sejak saya berobat ke dokter THT karena gangguan telinga yang saya alami. Saat itu, saya merasa telinga saya seperti tertutup dan ada terdengar bunyi "krek" didalam. setelah membaca beberapa penjelasan di internet, termasuk di alodokter soal bunyi "krek" didalam telinga saya, akhirnya saya memutuskan untuk pergi memeriksakan diri ke dokter THT dan saya bersyukur saya memutuskan untuk berobat begitu dokter memberi tahu apa gerangan terjadi pada telinga saya.

Sebelum mengalami bunyi "krek" itu, saya memang mengalami flu berat sehingga mungkin ada rembesan cairan masuk ke telinga dikarenakan flu itu (it's amazing as it sounds, huh?) dan menyebabkan telinga saya seperti tertutup. Yang lebih membuat saya bersyukur memutuskan ke dokter adalah saat itu gendang telinga saya ada dalam posisi bengkak dan ada sedikit bercak darah didalamnya seperti tertusuk sesuatu (ini mungkin kena cotton bud saat membersihkan telinga). 

Saya mendapat banyak obat sehabis itu, baik obat dalam maupun obat luar. seminggu kemudian setelah semua obat habis, saya kembali kontrol ke dokter saya dan pendengaran saya sudah kembali normal, sekalipun bunyi "krek" ini masih ada sedikit. Namun, itu tidak masalah karena kedua telinga saya dalam kondisi bagus. Hanya saja, perlu diet dengan makan banyak makanan yang mengandung vitamin B.

Memang dalam masa-masa minum obat, setelah bengkak di telinga mereda, suatu pagi setelah bangun tidur, saya merasa seperti lubang telinga dibasahi oleh suatu cairan, yang saya kira itu adalah dampak rembesan cairan karena flu tadi (CMIIW). Sungguh diluar dugaan kalau dampak flu bisa seperti itu.

Sebagai bahan sharing, berdasarkan penjelasan dokter saya ketika berobat, ada beberapa "do's and don't's" yang harus kita perhatikan.

Apabila ketika/setelah terkena flu telinga kita merasa tertutup dan ada bunyi krek ditelinga, jangan menutup hidung dan menghembuskan napas kuat-kuat. Itu akan menyebabkan rembesan cairan masuk ke telinga dan telinga akan semakin terasa tertutup.

Disaat telinga merasa tertutup, biasanya kita kira ada kotoran didalam dan kita ingin membersihkannya. Alangkah baiknya jangan dilakukan sendiri karena bisa jadi alat yang kita pakai seperti cotton bud akan melukai gendang telinga yang sudah bengkak. Lebih baik kita segera ke dokter THT agar kondisi ini tidak makin parah. Telinga yang serasa tertutup itu dikarenakan gendang telinga yang sedang bengkak  dan mungkin ada cairan rembesan di telinga sehingga lebih baik kita memeriksakannya segera. Jika memang telinganya kotor, ada kok layanan untuk membersihkan telinga.

Kita pun harus disiplin minum obat dan menggunakan obat luar sesuai dosis yang diberikan, terlebih apabila kita diberikan antibiotik. Apabila antibiotik diresepkan oleh dokter, harus dihabiskan.

Dalam masa WFH, frekuensi meeting secara online menjadi sangat tinggi dan kadang kita dibekali oleh kantor fasilitas berupa headset. Namun, apabila telinga kita berdengung selesai menggunakannya, lebih baik kita beristirahat sejenak sampe dengungan itu hilang. Dengungan itu adalah trauma akustik yang apabila penggunakan alat headset/earphone sejenisnya diteruskan, dengungan itu bisa menjadi permanen dan kita harus selamanya beradaptasi dengan dengungan itu (terdengar seperti "ngiiiiiinggg").

WFH lalu terkena flu dan kemudian terkena gangguan telinga memang sangat tidak nyaman. Namun, alangkah baiknya kita tidak melakukan hal-hal yang akan memperparah kesehatan telinga kita. Jadi, apabila terkena flu dan telinga terasa tertutup, maka rumusnya adalah sebagai berikut.

1. Jangan masukkan benda asing kedalam telinga.
2. Jangan menutup hidung dan mulut dan menghembuskan napas kuat-kuat.
3. Segera periksakan diri ke dokter THT.
4. Disiplin minum obat sesuai resep dokter.
5. Peduli kondisi telinga dan beri istirahat pada telinga, apalagi dalam masa WFH.

Semoga bermanfaat.

Thursday, October 15, 2020

Mengurus paspor di Jakarta dalam masa PSBB

 Sekalipun kita sedang dalam masa PSBB, pelayanan penerbitan paspor masih buka. Berhubung sedang PSBB, ada pembatasan antrian untuk pengajuan penerbitan paspor. Untuk mengajukan penerbitan paspor, silahkan simak langkah-langkah berikut.

pertama, ambil antrian secara online di website imigrasi menggunakan akun teman-teman. Antrian biasanya dibuka tiap jumat sore atau senin pagi. Silahkan pilih antrian di imigrasi terdekat. Perlu diperhatikan bahwa tidak ada pengambilan antrian offline. Pengambilan antrian secara online bersifat wajib.

Setelah mendapat antrian, download form pendaftarannya dalam bentuk pdf. lalu, simpan di hp/print untuk dibawa pada saat hari H.

Sebelum pergi ke kantor imigrasi, harap mempersiapkan KTP (asli + fotokopi), Kartu keluarga (asli + fotokopi), dan Akta Lahir (asli + fotokopi). mohon diperhatikan bahwa KTP harus difotokopi dalam bentuk lembaran A4 yang utuh. mintalah juru fotokopi untuk melakukan perbesaran ketika meng-copy KTP sehingga cukup besar untuk terlihat dalam satu lembar kertas A4 utuh.

Apabila teman-teman berasal dari daerah lain, tetapi hendak menerbitkan paspor di Jakarta, harap membawa juga surat keterangan kerja ataupun KTP sementara/domisili, sebagai tanda bahwa teman-teman benar tinggal di Jakarta karena suatu dan lain hal (bekerja misalnya).

Sesampainya di kantor imigrasi, teman-teman akan mengisi formulir dan mencetak nomor antrian. setelah formulir di cek, teman-teman akan diarahkan ke bagian foto dan wawancara. Di sana kita akan ditanyakan tujuan mengajukan penerbitan paspor, pengecekan kesesuaian dokumen asli dan fotokopi, serta pengambilan foto.'

Setelah foto, teman-teman akan diberi nota pembayaran dan harus dibayar maksimal 7 hari setelah penerbitan. teman-teman bisa membayar pada layanan pos keliling yang biasanya diparkir didepan kantor imigrasi.

Setelah membayar, pengambilan paspor bisa dilakukan 3 hari kerja setelah pembayaran dan menerima notifikasi via SMS bahwa paspornya telah selesai.

Prosesnya cepat dan mudah. Selama teman-teman menyiapkan dokumen yang dibutuhkan dengan benar, pastilah lancar.

Selamat mencoba.