Thursday, October 9, 2014

metal dan dangdut

sudah lebih dari satu dekade saya menjadi fans linkin park. saya memang suka mengunduh rekaman konser linkin park dari berbagai panggung yang pernah mereka pijaki. ada beberapa hal yang menarik bagi saya dari berbagai konser metal yang pernah saya lihat rekamannya, salah satunya adalah konser linkin park. hal menarik yang saya perhatikan adalah tentang penonton konser tersebut. saya ingin mengambil contoh dua konser linkin park, yaitu rock am ring 2007 di jerman dan life earth 2007 di jepang.


Linkin Park di Rock Am Ring 2007
(sumber : youtube.com)


Linkin Park di Live Earth 2007
(sumber : youtube.com)

Adalah hal yang lumrah ketika para penonton di setiap konser metal menabrak penonton satu sama yang lain, yang dikenal dengan moshing. untuk festival sekelas rock am ring, penonton yang datang begitu banyak jumlahnya, seperti lautan manusia didepan panggung. begitu ramainya apalagi ketika mereka berlompatan ria mengikuti irama musik yang cepat dan keras. ketika saya mengamati penonton-penonton festival ini, saya melihat bahwa mereka bisa sangat tertib dan tanpa berkelahi sekalipun sedang moshing. hal yang sama bahkan saya lihat direkaman konser live earth 2007 dimana penontonnya yang memang mayoritas orang jepang itu begitu tertib. tertibnya orang jepang mungkin sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, bahkan ketika sedang mengikuti konser musik rock pun mereka sangat tertib.

bagaimana kalau di Indonesia? sepertinya "senggol-bacok" sering terjadi di konser dangdut. mereka yang berjoget didepan panggung begitu disenggol langsung marah dan berujung pada perkelahian. bukankah ketika kita berjoget dengan gerakan acak sulit bagi kita untuk menghindar dari tabrakan dengan penonton lain? Apakah di konser dangdut belum ada aturan tak tertulis seperti dikonser metal bahwa tidak boleh marah kalau disenggol penonton lain ketika moshing? saya sebenarnya sedikit bingung mengapa sering diberitakan penonton yang berkelahi dikonser dangdut hanya karena bersenggolan, sementara bersenggolan adalah lumrah dikonser manapun. dilain pihak, konser-konser oleh musisi-musisi Indonesia yang dihadiri banyak penonton pun cukup tertib.

mungkin dibandingkan dengan orang jepang, masyarakat indonesia masih belum tertib. di Indonesia masih banyak yang belum tertib dalam menonton konser, mengantri, berkendara, membuang sampah pada tempatnya, dan masih banyak lagi. mungkin masih banyak golongan di masyarakat kita yang belum tersentuh pendidikan yang baik sehingga kita lalai untuk tertib dalam banyak hal. apakah kita akan masih terus saja tertinggal dari bangsa lain, bahkan untuk hal kecil seperti ketertiban saja?





Tentang pemimpin baru



Jaya Indonesia!

Sebentar lagi Indonesia akan memiliki presiden yang baru, yaitu presiden yang seluruh rakyat pilih bersama di pemilihan umum beberapa bulan yang lalu. sebagai orang kristen, yang perlu kita pahami adalah bahwa Tuhan dapat menggunakan siapapun untuk menyatakan kehendakNya tidak peduli apapun agama/kepercayaannya. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang mengatur alam semesta dan mampu melakukan hal yang bahkan tidak kita pikirkan. Saya ingin membagikan apa yang saya pikirkan terkait dengan keberadaan pemimpin baru yang akan kita sambut bersama.


Mari kita berkaca bagaimana pascakepemimpinan salomo kerajaan Israel pecah karena tidak berhikmatnya rehabeam dalam menjawab permintaan rakyat. Pada saat itu rakyat ingin meminta keringanan beban pada raja rehabeam dan kemudian rehabeam meminta petuah dari tua-tua Israel dan tua-tua Israel memberi nasihat untuk memenuhi permintaan rakyat (I raja-raja pasal 12). Namun, rehabeam tidak menuruti nasihat tua-tua Israel dan justru berbalik untuk menambah beban rakyat sehingga timbullah perlawanan dari rakyat dipimpin oleh yerobeam. Apa yang bisa kita simpulkan? Pemimpin yang lalim tidak disukai rakyat. Ada hal yang menarik dari nasihat tua-tua Israel yang diabaikan oleh rehabeam, yaitu “jika hari ini engkau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka akan menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.” Didalam kehendak Tuhanlah pemberontakan terhadap rehabeam terjadi. Penindasan yang dilakukan rehabeam membuahkan perlawanan dari rakyat. Mengapa hal itu terjadi? Rehabeam tidak mau menjadi hamba bagi rakyatnya. Ia tidak mau melayani rakyatnya.


Kita juga bisa berkaca kepada nebukadnezar yang dihukum memakan rumput – menjadi pemamah biak karena kesombongannya. Kita bisa melihat juga raja-raja Israel yang dihukum Tuhan seperti daud, ahab, ahazia, dll. Dituliskan bahwa Ahab melakukan hal yang jahat dimata Tuhan lebih dari apa yang telah dilakukan raja-raja terdahulu. Mereka dihukum karena kesalahan yang dibuatnya, padahal Tuhan sudah memberikan perintah bahwa harusnya mereka melakukan ini dan itu. Tuhan tidak menyukai pemimpin yang tinggi hati, Tuhan tidak menyukai pemimpin yang menggunakan kuasa dan wewenangnya untuk kepentingan pribadi, Tuhan tidak menyukai pemimpin yang memberhalakan benda mati, yang menggantungkan dirinya pada benda yang bahkan tidak memberi kekuatan apapun


Rasul paulus  mengingingatkan jemaat di roma untuk taat pada pemerintah. Namun, dilain pihak, jemaat di roma justru yang sering dianiaya oleh kekaisaran roma karena menolak menyembah raja sebagai dewa. Disini kita melihat bahwa sebagai warga negara pun, jemaat di roma tidak serta merta taat pada pemerintah untuk hal-hal yang tidak benar, seperti menTuhankan manusia.

Tuhan memang menetapkan pemimpin bagi kita untuk melaksanakan kehendak-Nya. Namun, yang perlu kita perhatikan adalah pemimpin yang terpilih adalah manusia yang tidak dapat lolos dari kesalahan atau kekhilafan. Warga negara yang baik adalah mereka yang dengan segala hikmat yang Tuhan telah anugerahkan mau berpikir logis dalam menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Kebijakan pemerintah sebenarnya tidak bisa menyenangkan semua pihak, tetapi sudah seharusnya kebijakan pemerintah tidak bertentangan dengan koridor-koridor yang sudah pendahulu kita sepakati bersama untuk kebaikan bangsa ini.