Natal tinggal satu hari. Malam natal tinggal beberapa jam lagi. Kisah natal sebenarnya tidak lepas dari kisah orang majus dari timur yang datang ke betlehem untuk menyembah Yesus. Tidaklah jelas bagi saya berapa jumlah orang majus ini dan juga nama – nama mereka karena saya belum menemukan suatu sumber yang pasti. Hanya saja menarik untuk melihat siapa gerangan orang majus ini. Ada kemungkinan beberapa tempat darimana mereka berasal, antara lain Mesopotamia, Asyur, Persia, atau babel. Yang menarik adalah, bagaimana mereka tahu seorang raja telah lahir di Israel hanya dengan melihat fenomena astronomi dilangit?
Kalau melihat kemungkinan tempat-tempat darimana mereka berasal, maka kita harus kembali ke jaman pascapendudukan mesir atas Israel. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang dulunya dilalui bangsa Israel sebelum sampai ke tanah kanaan. Kita mulai dari kejadian dimana orang Israel hendak melewati wilayah edom dan meminta izin kepada penguasa teritori tetapi ditolak dengan ancaman (perang) sehingga Israel harus melewati jalan lain (bilangan 20). Israel pun meminta izin untuk melewati wilayah kerajaan Amori kepada Raja Sihon. Namun, Raja Sihon menolak dan justru memerangi bangsa Israel (bilangan 21). Tangan Tuhan menolong bangsa Israel sehingga Israel menang dan menduduki wilayah Amori. Perang pun terjadi ketika Israel melewati kerajaan Basan dan berkat tangan Tuhan Israel pun menang dalam peperangan. Dua kali kemenangan ini membuat panik Balak, raja moab. Balak kemudian meminta bileam (nabi) untuk mengutuki bangsa Israel. Namun, Tuhan tidak membolehkan hal itu karena Israel telah diberkati. Bileam pun diperintahkan Tuhan untuk berangkat bersama utusan Balak dengan satu catatan bahwa apa yang akan dia katakan adalah harus sama persis dengan apa yang difirmankan Tuhan.
Di tengah jalan, bileam dan keledainya di hadang malaikat Tuhan dengan pedang terhunus. Setelah konflik antara bileam dengan keledai itu, akhirnya Tuhan mengulang lagi perintah bahwa apa yang bileam sampaikan harus persis sama dengan apa yang Tuhan firmankan (kisah dengan keledai ini menyiratkan bahwa Bileam melakukan sesuatu yang jahat terkait dengan perintah Tuhan sebelumnya sehingga ia dihadang malaikat dengan pedang terhunus, diakuinya sendiri dalam bilangan 24 : 13). Setelah bileam sampai kepada Balak, apa yang terjadi? Bileam justru memberkati Israel, seperti yang Tuhan firmankan sehingga marahlah Balak. Dalam nubuatan bileam (bilangan 24 : 15 – 25), ada hal yang menarik terkait dengan bintang, yaitu pada bilangan 24 : 17 (nubuatan bileam ini merupakan salah satu nubuatan di perjanjian lama tentang kelahiran Mesias). Dari sinilah berkembang suatu nujum atau klenik saat itu (di bangsa –bangsa ditimur asal orang majus ini) bahwa bintang tertentu akan muncul dilangit sebagai tanda lahirnya raja di Israel . Dari generasi ke generasi orang – orang di timur ini mengamati bintang didalam peradaban mereka. Klenik yang mengaitkan bintang dan kelahiran raja inilah yang menuntun orang-orang majus ini menuju ke Israel. Mereka datang tidak berbekal pengetahuan yang cukup. Mereka hanya tahu bahwa di Israel telah lahir seorang penguasa tanpa tahu dimana tepatnya lahirnya bayi itu.
Hal yang wajar jika mereka berpikir bahwa raja seharusnya lahir di istana sehingga mereka mendatangi herodes untuk bertanya. Herodes yang terkejut kemudian memanggil ahli-ahli taurat dan dari ahli-ahli taurat ini orang majus mengetahui bahwa sang raja lahir di betlehem. Hal ajaib terjadi. Bintang yang mereka lihat semula mencolok dilangit seakan bergerak mendahului dan berhenti diatas tempat Yesus. Banyak versi terjemahan bagaimana hal ini bisa terjadi, tetapi ada satu versi yang barangkali lebih menjelaskan kejadian ini, dimana bintang yang mendahului orang majus ini adalah suatu “bintang yang lain” yaitu bintang supernatural (ada yang menerjemahkan bahwa bintang ini adalah perwujudan malaikat yang terlihat seperti bintang dilangit yang bertujuan untuk menuntun orang majus ini, karena kelahiran Yesus pun disaksikan oleh malaikat kepada gembala di padang) yang bergerak menuju kandang tempat Yesus. Disinilah orang majus akhirnya bertemu dengan Yesus setelah perjalanan panjang dengan pengalaman yang tak terduga. Persembahan yang mereka bawa pun sarat akan esensi, yaitu emas (melambangkan kemuliaan Yesus), kemenyan (menggambarkan Yesus sebagai imam besar), dan mur (melambangkan kematian yang akan dialaminya).
Ketika kabar mesias lahir, bahkan raja Israel dan ahli taurat tidak menyambut sama sekali. Namun, orang – orang kafir di jaman Yesus, yaitu orang – orang majus ini justru yang datang menyembah kepada Yesus, sekalipun diawal hanya berbekal fenomena astronomi yang mungkin bisa kita saksikan juga sekarang di era modern ini. Namun, dengan Firman Tuhan yang disampaikan kepada mereka melalui ahli taurat dan dengan “bantuan” bintang, maka mereka akhirnya bertemu sang raja. Apa yang herodes dan ahli taurat lakukan? Tidak ada. Nubuatan mereka tahu, pengetahuan mereka punya, manuskrip ada dalam perbendaharaan mereka, tetapi mereka yang mencari Mesias yang lahir ke dunia justru bukan orang – orang yang termasuk saleh ini.
Di dalam sejarah kekristenan Tuhan sering menggunakan orang – orang yang lemah untuk melakukan kehendak-Nya. Kisah natal ini dengan jelas mengajarkan kita bahwa Tuhan pun berkenan kepada orang yang dengan kebutaannya pun masih bersungguh – sungguh mencari Dia. Adakah kepandaian, kekayaan, kemashuran, dan segala kelebihan manusia membuat Dia terkagum? Sama sekali tidak. Tuhan mengangkat, menuntun, membuka pintu-Nya bagi setiap orang yang dikenan-Nya. Manusia harus merendahkan diri dihadapan-Nya karena IA bisa memakai siapapun. Siapakah kita, manusia, sehingga kita merasa bahwa kita terlalu istimewa? Kita yang berpikir kita istimewa, barangkali harus berkaca kepada orang majus yang kafir ini, dimana mereka yang kafir ini di perkenan Tuhan untuk bertemu dengan-Nya, bahkan memberi persembahan kepada-Nya dan diterima-Nya. Selamat menyongsong natal.
No comments:
Post a Comment