Tuesday, October 16, 2012

salahkah berpakaian ala KPOP?



Atas pertanyaan yang merupakan judul dari tulisan ini, saya sebenarnya tidak ingin menyatakan apakah saya setuju atau tidak. Namun, saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya tentang tren berpakaian ala KPOP yang akhir-akhir ini cukup mendapat perhatian disetiap obrolan ringan di masyarakat kita.

Sebenarnya apa yang mempengaruhi gaya berpakaian seseorang, atau sekelompok orang? Asumsi saya, mungkin kita akan manjawab bahwa gaya berpakaian dipengaruhi oleh mode yang sedang tren. Lalu, darimana kita mengetahui bahwa suatu gaya berpakaian tertentu sedang tren? Tentu saja melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. 

Sebelumnya, saya ingin menjelaskan apa itu tren. Tren merupakan kata yang diserap dari bahasa inggris, yaitu trend, yang artinya kecenderungan. Trend sendiri bermakna a general direction or tendency.

gaya berpakaian tertentu sebenarnya lahir dari inovasi perancang model pakaian tersebut. Kemudian, media massa menyebarkan sehingga diketahui khalayak ramai sehingga masyarakat sendiri melihat bahwa di media massa ternyata terus-menerus muncul gaya-gaya berpakaian tertentu sehingga masyarakat beranggapan bahwa gaya berpakaian tersebut sedang tren atau sedang digandrungi banyak orang. Media massa punya peran penting dalam penyebaran atau publikasi atau bahkan promosi model atau gaya berpakaian tertentu. Perlu kita perhatikan dengan seksama bahwa jika inovasi yang baru lahir dan ternyata mendapat promosi yang cukup kuat melalui media massa, tren yang baru akan menenggelamkan tren yang lama. Kecenderungan lain, misalnya, seorang inovator dalam gaya berpakaian bisa saja berbalik ke mode-mode lama dan memopulerkannya kembali. Hal tersebut bisa saja dan sering terjadi, bukan?

Berbicara mode berpakaian, kita tidak bisa terlepas dari dua aspek besar, yaitu aspek fungsi dan aspek estetika. Aspek fungsi berarti kita menggunakan pakaian sesuai fungsi dan kegunaannya. Adalah hal yang aneh jika kaos kaki dipakaian ditangan, bukan? Aspek fungsi pun dapat ditinjau di sisi, misalnya, apakah pakaian yang kita kenakan membuat kita nyaman dan percaya diri atau tidak. Aspek fungsi ini lebih subyektif; lebih bergantung kepada si pemakai. 

Lalu bagaimana dengan aspek estetika? Aspek yang satu ini sifatnya obyektif. Aspek ini sering dinilai oleh orang lain, bukan si pemakai, apakah pakaian yang dikenakan si pemakai cocok atau tidak. Cocok atau tidak suatu mode pakaian terhadap seseorang menurut saya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari si pemakai. Faktor internal berupa dimensi wajah, dimensi tubuh, kepribadian, dll. Adalah suatu hal yang aneh jika ada seseorang yang kelelakiannya kuat kemudian berpakaian layaknya wanita, bukan? Faktor eksternal yang sangat mencolok pengaruhnya terhadap penilaian pada estetika berpakaian adalah faktor budaya.

Anda bisa menemukan definisi budaya dari berbagai sumber sehingga saya tidak perlu membahasnya lagi. Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan, “apakah berpakaian ala KPOP sesuai dengan budaya yang ada di negeri kita?”

Bagi saya, tidak. Mengapa? Karena itu adalah gaya berpakaian modern ala orang korea, bukan? Lalu, apakah pantas orang yang tinggal di Indonesia berpakaian ala KPOP? Sekali lagi, kembali apakah cocok atau tidak itu bergantung pada si pemakai, apakah memang cocok atau tidak. Jikalau memang anda mau berpakaian ala KPOP karena mengidolakan bintang pop korea atau karena di mata anda mode ala KPOP itu terlihat bagus, menurut saya tidak salah jika anda mengenakannya. Itu hak anda. Namun, hal yang penting harus diingat bahwasanya setiap pilihan pasti mendatangkan konsekuensi, termasuk dalam hal apa yang kita kenakan. Berdandan ala KPOP berarti anda sudah siap andaikata dicibir atau diolok atau bahkan di hina oleh mereka yang tidak suka karena pada dasarnya mode berpakaian ala KPOP itu tidak terlalu cocok dengan kultur budaya yang ada disekeliling kita.

Memang terkesan tidak adil kalau kita membandingkan orang yang berdandan ala KPOP dengan mereka yang berdandan ala artis atau musisi amerika, baik yang bergaya rock, metal, punk, hip-hop, atau yang lainnya. Sepertinya memang mungkin saja mode berpakaian ala KPOP itu lebih cocok kepada mereka yang berkulit putih dan bermata sipit layaknya orang korea sehingga ketika dikenakan oleh orang Indonesia yang rata-rata berkulit sawo matang dan bermata bulat mungkin terlihat aneh.

Dalam berpakaian, bagaimana membuat diri anda menarik, marilah bijak dalam memilih. Pilihlah apa yang cocok dengan anda.

No comments:

Post a Comment