Atas pertanyaan yang merupakan
judul dari tulisan ini, saya sebenarnya tidak ingin menyatakan apakah saya
setuju atau tidak. Namun, saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya tentang
tren berpakaian ala KPOP yang akhir-akhir ini cukup mendapat perhatian disetiap
obrolan ringan di masyarakat kita.
Sebenarnya apa yang mempengaruhi
gaya berpakaian seseorang, atau sekelompok orang? Asumsi saya, mungkin kita
akan manjawab bahwa gaya berpakaian dipengaruhi oleh mode yang sedang tren.
Lalu, darimana kita mengetahui bahwa suatu gaya berpakaian tertentu sedang
tren? Tentu saja melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
Sebelumnya, saya ingin
menjelaskan apa itu tren. Tren merupakan kata yang diserap dari bahasa inggris,
yaitu trend, yang artinya
kecenderungan. Trend sendiri bermakna
a general direction or tendency.
gaya berpakaian tertentu
sebenarnya lahir dari inovasi perancang model pakaian tersebut. Kemudian, media
massa menyebarkan sehingga diketahui khalayak ramai sehingga masyarakat sendiri
melihat bahwa di media massa ternyata terus-menerus muncul gaya-gaya berpakaian
tertentu sehingga masyarakat beranggapan bahwa gaya berpakaian tersebut sedang
tren atau sedang digandrungi banyak orang. Media massa punya peran penting
dalam penyebaran atau publikasi atau bahkan promosi model atau gaya berpakaian
tertentu. Perlu kita perhatikan dengan seksama bahwa jika inovasi yang baru
lahir dan ternyata mendapat promosi yang cukup kuat melalui media massa, tren
yang baru akan menenggelamkan tren yang lama. Kecenderungan lain, misalnya,
seorang inovator dalam gaya berpakaian bisa saja berbalik ke mode-mode lama dan
memopulerkannya kembali. Hal tersebut bisa saja dan sering terjadi, bukan?
Berbicara
mode berpakaian, kita tidak bisa terlepas dari dua aspek besar, yaitu aspek
fungsi dan aspek estetika. Aspek fungsi berarti kita menggunakan pakaian sesuai
fungsi dan kegunaannya. Adalah hal yang aneh jika kaos kaki dipakaian ditangan,
bukan? Aspek fungsi pun dapat ditinjau di sisi, misalnya, apakah pakaian yang
kita kenakan membuat kita nyaman dan percaya diri atau tidak. Aspek fungsi ini
lebih subyektif; lebih bergantung kepada si pemakai.
Lalu bagaimana dengan aspek
estetika? Aspek yang satu ini sifatnya obyektif. Aspek ini sering dinilai oleh
orang lain, bukan si pemakai, apakah pakaian yang dikenakan si pemakai cocok
atau tidak. Cocok atau tidak suatu mode pakaian terhadap seseorang menurut saya
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari si
pemakai. Faktor internal berupa dimensi wajah, dimensi tubuh, kepribadian, dll.
Adalah suatu hal yang aneh jika ada seseorang yang kelelakiannya kuat kemudian
berpakaian layaknya wanita, bukan? Faktor eksternal yang sangat mencolok
pengaruhnya terhadap penilaian pada estetika berpakaian adalah faktor budaya.
Anda bisa menemukan definisi
budaya dari berbagai sumber sehingga saya tidak perlu membahasnya lagi. Mari
kita mulai dengan sebuah pertanyaan, “apakah berpakaian ala KPOP sesuai dengan
budaya yang ada di negeri kita?”
Bagi saya, tidak. Mengapa? Karena
itu adalah gaya berpakaian modern ala orang korea, bukan? Lalu, apakah pantas
orang yang tinggal di Indonesia berpakaian ala KPOP? Sekali lagi, kembali
apakah cocok atau tidak itu bergantung pada si pemakai, apakah memang cocok
atau tidak. Jikalau memang anda mau berpakaian ala KPOP karena mengidolakan
bintang pop korea atau karena di mata anda mode ala KPOP itu terlihat bagus,
menurut saya tidak salah jika anda mengenakannya. Itu hak anda. Namun, hal yang
penting harus diingat bahwasanya setiap pilihan pasti mendatangkan konsekuensi,
termasuk dalam hal apa yang kita kenakan. Berdandan ala KPOP berarti anda sudah
siap andaikata dicibir atau diolok atau bahkan di hina oleh mereka yang tidak
suka karena pada dasarnya mode berpakaian ala KPOP itu tidak terlalu cocok
dengan kultur budaya yang ada disekeliling kita.
Memang terkesan tidak adil kalau
kita membandingkan orang yang berdandan ala KPOP dengan mereka yang berdandan
ala artis atau musisi amerika, baik yang bergaya rock, metal, punk, hip-hop,
atau yang lainnya. Sepertinya memang mungkin saja mode berpakaian ala KPOP itu
lebih cocok kepada mereka yang berkulit putih dan bermata sipit layaknya orang
korea sehingga ketika dikenakan oleh orang Indonesia yang rata-rata berkulit
sawo matang dan bermata bulat mungkin terlihat aneh.
Dalam berpakaian, bagaimana
membuat diri anda menarik, marilah bijak dalam memilih. Pilihlah apa yang cocok
dengan anda.
No comments:
Post a Comment