melihat pemberitaan di media bagaimana ASS, korban pemerkosaan yang ditolak bersekolah disekolahnya membuat saya merasa miris. Alasan ASS ditolak sekolahnya adalah karena ia telah mencemarkan nama baik sekolah. pertanyaan saya, disisi mana ia mencemarkan nama baik sekolah?
ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan ASS. saya sebenarnya heran mengapa ia dianggap seorang "kriminal" oleh sekolahnya sehingga dianggap mencemarkan nama baik sekolah, sedangkan ia sendiri adalah korban tindak kriminal. bahkan menurut suatu pemberitaan, ASS disindir pembina upacara pada saat upacara bendera dan ASS diusir dari kelas. bagi saya, ini adalah satu contoh miris dari dunia pendidikan indonesia.
Bukankah pendidikan itu tujuannya adalah memanusiakan manusia? Jika demikian, pelaku atau sistem pendidikan harus mendidik mahluk yang bernama manusia, bukan? pertanyaannya, apakah pelaku atau sistem pendidikan harus melihat dulu INPUT kualitas atau kuantitas manusia yang akan dididik? bagi saya, tidak. Memanusiakan manusia artinya menerima semua jenis dan model manusia sebagai input demi sebuah output yang diinginkan, yaitu manusia yang sudah dimanusiakan. mengapa pendidikan harus melihat latar belakang dari manusia yang akan dididik? Jika demikian, marilah kita mengubah tujuan pendidikan bahwasanya tujuan pendidikan adalah memanusiakan segolongan manusia saja.
CAMKAN! korban pemerkosaan bukan sampah masyarakat. mereka memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya. Hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk menyampaikan pendapat, hak untuk mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak, dan lain sebagainya. melarang seorang korban pemerkosaan untuk belajar, dimata saya adalah BENTUK PELANGGARAN HAM. Yang menyedihkan adalah bahwasanya pelarangan justru dilakukan oleh SEKOLAH yang adalah INSTITUSI PENDIDIKAN. bukankah sebagai institusi pendidikan, SEKOLAH harusnya berperan dalam memanusiakan manusia, dalam hal ini adalah siswa-siswa?
Bagi saya, yang namanya tindakan-tindakan mencemarkan nama baik sekolah itu seperti minum minuman keras, masih berpakaian seragam, membuat kekacauan dan ditangkap polisi, atau dengan berpakaian seragam tertangkap basah sedang mengonsumsi narkoba, atau tawuran, atau yang lain. Lalu, mengapa KORBAN TINDAK KRIMINAL dinilai mencemarkan nama baik sekolah? kejahatan apa yang telah dilakukannya? "lucu" sekali.
Saran saya bagi orang tua ASS, carilah sekolah yang baru untuk anak anda karena beberapa faktor. pertama, ASS telah menerima trauma (menurut saya akut) dari sekolahnya yang sekarang. Bersekolah disana hanya akan membuatnya tertekan secara batin. selain itu, ia yang sudah "cemar" namanya disekolah itu, entah karena "dicemarkan" pada saat upacara atau dari berita dari mulut ke mulut, akan membuat ASS menjadi bulan-bulanan cibiran teman-teman sekolahnya.
lalu, carilah sekolah diluar kota, bila perlu diluar negeri, dan bersistem asrama dengan disiplin tinggi supaya tuntutan akademik yang berat bisa membuatnya bekerja keras sehingga dapat menimbulkan lagi kepercayaan diri (apalagi jika ASS adalah anak yang pandai). Namun, hindari sekolah yang siswa-siswanya adalah semua wanita. carilah sekolah yang jumlah siswa dan siswinya berimbang.
kalau harus diluar kota, carilah daerah yang relatif tidak terlalu besar, tetapi ada sekolah disana yang memiliki kualitas pendidikan yang baik. ada banyak daerah di Indonesia yang seperti itu.
jikalau memang susah, biarkan dia menunggu sampai tahun ajaran sekarang berakhir. tak masalah jika ia terlambat hanya setahun ajaran. dalam waktu-waktu itu, lakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan traumanya. barangkali, ia bisa sambil mengikuti bimbingan belajar, mengikuti kursus atau pelatihan untuk mengembangkan bakat dan potensinya.
ASS belum habis. Ia masih punya masa depan. Namun, semua pihak terkait dituntut perannya. Orang tua harus tetap OPTIMIS, itu sangat penting. Orang tua juga bisa meminta bantuan ke KPAI untuk dicarikan solusi tentang ASS.
disaat seperti ini, ASS hanya butuh orang yang tidak berikhtiar memojokkannya. Orang tua adalah yang pertama dan utama. Sebagaimanapun ASS, haruslah orang tuanya menyayangi dia seperti yang sudah-sudah.
bagi anda yang menganggap bahwa orang seperti ASS adalah aib atau sejenisnya, camkan ini. Anda BOLEH menghina, mencibir, mengolok orang yang seperti ASS, JIKA dan HANYA JIKA anda TIDAK pernah BERBUAT KESALAHAN/DOSA. Jika anda pernah berbuat salah, apa bedanya anda dengan pendosa-pendosa yang lain?
No comments:
Post a Comment