Monday, July 30, 2012

kisah OSKM 2012 : perihal dewasa dalam menyikapi kritik

akhir-akhir ini sedang hangat-hangatnya di perbincangkan mengenai OSKM 2012, khususnya kritik terhadap pelaksanaan OSKM 2012 yang konon katanya di lemparkan oleh senior yang sudah terlebih dahulu kenyang asam garam dalam mengader angkatan yang baru masuk. Terlepas dari siapa yang benar atau salah, saya hanya ingin melemparkan pandangan sebagai massa kampus yang awam.

Ada orang, atau segolongan orang yang menganut paham bahwa kaderisasi haruslah berjalan ideal, sekalipun keadaan ideal itu hampir mustahil terjadi. Justru karena keadaan ideal sulit dicapai, maka seorang pengader harus berusaha sampai batas tertentu, baik dari segi kuantitas maupun kualitas agar kaderisasi yang dilakukan berjalan dengan optimal. Jika idealisme dibenturkan dengan realita, mau tidak mau kita harus berhadapan dengan kritik, bahkan yang pedas dan merendahkan martabat sekalipun. Secara natural ego manusia memang anti terhadap kritik. Namun, apapun bentuk dari kritik itu, haruslah dengan lapang dada diterima apa yang baik, dan yang tidak baik segeralah dibuang. Jika menyikapi kritik dengan ego, apalagi ego komunal, niscaya yang terjadi hanyalah debat kusir semata.

Lalu, mungkin pihak dikritik akan merasa bahwa mereka sudah berusaha sekeras ini dan mereka akan menggumam didalam hati bahwa pengkritik itu tidak berhak menyatakan kritik seperti yang dilemparkan karena pihak pengkritik tidak melihat pihak yang dikritik dalam berusaha. Namun, disatu sisi, pihak yang dikritik sama sekali tidak melihat bagaimana pihak pengkritik dulu berusaha untuk menyiapkan kegiatan kaderisasi seperti OSKM, bukan? sekalipun belum tentu terjadi disemua kejadian, tetapi hasil adalah cerminan proses. Pihak pengkritik bisa membandingkan hasil yang sekarang dengan hasil terdahulu, dan sesuai UUD 1945, kemerdekaan menyatakan pendapat itu sah. Mereka bisa memberikan penilaian, sekalipun secara de jure tidak ada yang memberi mereka hak. suka atau tidak suka, pihak yang dikritik pun harus menerima kenyataan bahwa ada pihak diluar sana yang sedang memperhatikan gerak-gerik mereka.

Sebenarnya, semua proses mulai dari diklat, forsil, kajian, dsb ingin menghasilkan apa? menghasilkan panitia yang berkompeten? atau, menghasilkan kader yang mengetahui apa, siapa, bagaimana, kapan, mengapa, atau apapun tentang dirinya sebagai mahasiswa? hasillah yang kita kejar melalui proses. jika hasil yang kita harapkan adalah mahasiswa baru mengetahui tentang sesuatu, mengapa tidak fokus saja ke hal itu? Apa kata para kader melihat respon pengader mereka saat pengader mereka dikritik jikalau pengader mereka merespon negatif kritik yang dilempar terhadap mereka? Melihat tingkat subyektivitas yang tinggi di Indonesia, asumsi saya, para kader lebih cenderung melihat teladan para pengader mereka. kalau kader-kader melihat pengader mereka sebagai pihak yang antikritik, bagaimana dengan kader-kader ini dimasa datang? mungkin saja mereka akan jauh lebih antikritik. Lalu, tercapaikah tujuan melaksanakan ini dan itu?

Bagi pihak pengkritik, jika mereka merasa bahwa mereka adalah kaum intelek bangsa, mungkin lebih baik memberi tanggapan yang obyektif. Obyektif dalam hemat saya, bisa menjabarkan kekurangan panitia dari sisi kuantitas maupun kualitas, dan disertai dengan pembanding. Jika sudah, terima kasih harus dilontarkan panitia kepada para pengkritik, terlepas dari gaya bahasa atau penggunaan kata yang mungkin terkesan memojokkan panita. Namun, menurut hemat saya, metode penyampaian kritik seharusnya tidak perlu dipedulikan, kita cukup peduli pada inti yang ingin disampaikan demi pembaharuan kedepannya.

Kemudian, bagi mereka yang jauh dari bandung, entah sedang kerja praktik atau liburan atau apapun sebaiknya tidak perlu ikut memberi komentar karena mereka tidak melihat sendiri kejadian di lapangan. semua mengakui bahwa lapangan itu dinamis. Implikasinya, kejadian dilapangan pun bisa mengeluarkan tanggapan yang dinamis juga. Kalau hendak memberikan komentar, komentari/klarifikasi saja pendapat para pengkritik, apakah benar sudah obyektif atau tidak. Jangan malah berkomentar untuk membela panitia atas motif kekeluargaan dan solidaritas, tetapi kejadian dilapangan sendiri mereka tidak melihat. hal itu sama saja dengan prosa lama, "orang buta menuntun orang buta, keduanya jatuh kedalam jurang". Janganlah muncul niatan untuk melancarkan aksi balasan, apalagi ditujukan kepada satu oknum dan membawa-bawa nama lembaga. Itu tidak dewasa.

sekarang adalah bulan puasa. disaat banyak yang berpuasa, kendali atas emosi sangat diperlukan, apalagi untuk kegiatan yang menguras energi lahir dan batin seperti OSKM. Kalau memang ada oknum dalam panitia yang tidak suka dikritik, mengapa yang bersangkutan mau menjadi panitia? mau berkegiatan berarti harus siap untuk dikritik. Lalu, andaikata ada segolongan orang yang tidak suka dikritik, mengapa sesuai pelaksanaan dilaksanakan evaluasi? bukankah salah satu kegunaan evaluasi adalah menjabarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi agar tidak terjadi lagi kedepannya?

jika dikritik, tidak perlu membela diri, apalagi ofensif. Terima saja semua yang baik dan buang semua yang tidak baik. orang yang dewasa pasti bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak, bukan?

bagi para pengkritik, terima kasih atas masukannya. setiap kritik, apapun metode penyampaiannya, pasti ada hikmah yang bisa diambil.

mari saling belajar, mari saling mengembangkan diri. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. sadarkah anda, gesekan antar besi itu dapat menimbulkan percikan api?

Wednesday, July 25, 2012

Pengalaman membuat paspor di Bandung

Kali ini saya akan mensharingkan pengalaman saya dalam mengurus paspor di kantor imigrasi kelas I bandung, semoga bermanfaat bagi anda yang berkeinginan untuk mengurus paspor.
(marihot siburian on youtube)

pertama-tama saya menyarankan anda untuk mendaftar dulu secara online untuk mempermudah anda dalam pembuatan paspor. Lalu, download pdf hasil pendaftaran anda dan kemudian datang ke kantor imigrasi bandung sesuai hari yang tertera pada cetakan pdf tadi. anda harus datang dengan membawa semua dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan persyaratan pengurusan paspor anda (fotokopi KTP yang kedua sisinya berada dalam selembar kertas A4, fotokopi kartu keluarga, dan fotokopi akta kelahiran.)

Lalu, saya datang ke kantor imigrasi bandung dengan membawa semua berkas. setelah tiba di kantor imigrasi, saya terlebih dahulu membeli map persyaratan yang terletak dibagian belakang kantor, dimana saya kesana melalui koridor sebelah kanan kantor dan menemukan seperti gambar berikut.

gambar 1.

Lalu, saya masuk kedalam ruangan berikut dan membeli map serta sampul paspornya. (saya mengeluarkan Rp. 10.000,- untuk map dan sampul paspor).

 gambar 2.

setelah membeli, saya datang ke loket seperti gambar berikut dan meminta formulir permohonan paspor.

Gambar 3.

kemudian saya mengisi formulir yang telah saya minta diloket diatas.

Gambar 4.

Setelah itu, saya mengambil nomor antrian untuk penyerahan berkas permohonan paspor didalam kantor imigrasi, yang ditunjukkan gambar berikut. lalu, saya meminta kepada petugas yang berjaga disana agar saya diberi nomor antrian untuk tujuan penyerahan berkas permohonan pembuatan paspor.

Gambar 5.

berikut ini adalah gambar loket dimana saya menyerahkan berkas. (serahkanlah sesuai nomor antrian anda).

Gambar 6.

 ada beberapa hal yang perlu anda ketahui, yaitu tentang jenis-jenis paspor. paspor dibedakan berdasarkan warna sesui kegunaannya. paspor untuk wisata berwarna hijau (gambar 8). paspor yang saya urus adalah paspor wisata sehingga saya diberi sampul paspor berwarna hijau.


 Gambar 7.

Gambar 8.

Jadi, bagi anda yang ingin berpergian keluar negeri anda cukup mengurus paspor wisata (paspor berwarna hijau). Bagi anda yang masih berstatus mahasiswa, jika anda ingin mengurus paspor jenis ini, anda tidak perlu menyertakan surat keterangan dari perguruan tinggi dimana anda berkuliah karena sifat paspor ini adalah perseorangan. Jika petugas meminta surat keterangan dari kampus (khusus mahasiswa), anda cukup menjelaskan bahwa anda hanya ingin berwisata dan paspor yang anda uruspun adalah paspor wisata sehingga surat keterangan dari kampus tidak diperlukan.

 setelah saya menyerahkan formulir, saya mendapat kupon seperti berikut.

 Gambar 9.

saya menyerahkan berkas saya pada tanggal 11 juli 2012 dan harus kembali pada tanggal 12 juli 2012 untuk foto dan wawancara. saya sempat bertanya pada tanggal 12 juli kala itu mengapa data saya tidak divalidasi pada saat tanggal 11 juli. salah satu petugas disitu menjawab bahwa tanggal 11 juli adalah pemilu calon gubernur DKI jakarta sehingga kantor imigrasi di jakarta libur sehingga data saya tidak bisa di validasi pada saat itu juga.

sampai tanggal yang ditentukan pada kupon diatas, saya datang pada saat tanggal itu juga, yaitu tanggal 12 juli 2012 (pagi hari) kemudian datang ke tempat pengambilan nomor antrian (gambar 5) dan saya berkata pada petugas yang menjaga disana bahwa saya ingin membayar dan saya meminta nomor antrian untuk pembayaran. Kemudian, oleh petugas loket pembayaran kupon saya di klip dengan nomor antrian saya sebagai berikut.

Gambar 10.

Kemudian, saya diminta mengambil formulir yang anda telah serahkan sebelumnya ke salah satu loket (saya lupa loket yang mana) kemudian formulir tersebut saya serahkan ke loket pembayaran.

Gambar 11.

untuk diperhatikan bagi yang mendaftar online. pendaftar secara online harus melakukan validasi data anda, yaitu kecocokan antara data yang anda masukkan secara online dengan data yang ada diformulir dan lampirannya. validasi dilakukan di loket utama bagian paling kanan (gambar 6 paling kanan)

setelah selesai divalidasi, saya kembali ke loket pembayaran untuk menyerahkan kembali formulir saya dan saya menunggu sampai nama saya dipanggil (saya menunggu dipanggil sekitar 5 - 10 menit). kemudian, anda menyerahkan uang sesuai tarif (untuk paspor wisata yang saya urus, saya membayar sebesar Rp 255.000,- ) kemudian anda akan mendapatkan slip pembayaran seperti berikut.

Gambar 12.

di loket foto dan sidik jari, terdapat 3 tempat untuk mengambil foto, yaitu bagian A, B, dan C. saya menggunakan nomor antrian saya untuk membayar tadi untuk mengantri dalam pengambilan foto dan sidik jari juga.

Gambar 13.

Seperti yang saya jelaskan, ada tiga tempat untuk mengambil foto, yaitu A, B, dan C, seperti gambar berikur.

 Gambar 14.

Gambar 15.

Pada saat saya mengantri, saya mendapat giliran foto pada loket sesuai gambar 15. nomor antrian saya C005. Pada saat itu, saya menunggu sekitar 30 menit, tetapi di loket C tidak ada petugas sehingga saya melapor ke petugas penjaga kupon antrian bahwa petugas di loket C sedang tidak ditempat. Setelah menunggu sedikit lagi, saya dipindah ke loket B oleh seorang petugas untuk diambil foto dan sidik jari.

setelah difoto dan diambil sidik jari, kemudian saya mengantri untuk wawancara. setelah wawancara, saya menandatangani paspor yang masih kosong. kemudian saya diberi sebuah kupon pengambilan paspor saya. di kupon tersebut (gambar tidak tersedia) dijelaskan bahwa paspor saya selesai tanggal 18 juli 2012.

Saya datang mengambil pada tanggal 25 juli 2012. saya datang dan mengambil antrian (gambar 5) untuk antrian pengambilan paspor. kemudian, saya duduk di sebelah kiri loket utama (gambar 6) yang tampilannya seperti berikut.

Gambar 16.

Kemudian, sesuai nomor antrian saya, saya menyerahkan kupon pengambilan dan kemudian saya diminta menunggu sebentar (saya menunggu kira-kira 15-20 menit). Kemudian nama saya dipanggil dan saya perlu menulis nama dan membubuhi tanda tangan pada suatu formulir dan kemudian akhirnya saya mendapatkan paspor saya.

Gambar 17.

sekian pengalaman saya dalam mengurus paspor.

catatan :

Gambar 18.

JANGAN SEKALI-KALI MENGGUNAKAN CALO DALAM PENGURUSAN PASPOR ANDA, BAGAIMANAPUN CEPATNYA PROSES SELESAINYA PASPOR ANDA. JANGAN BIARKAN PRAKTIK KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME MERAJALELA. LAKUKANLAH PROSES DENGAN BENAR JIKA ANDA MERASA BAHWA ANDA ADALAH WARGA NEGARA YANG BAIK. MARI BERANTAS KKN!



semua gambar diambil didalam dan diluar kantor imigrasi kelas I bandung

Monday, July 23, 2012

Berita yang terlewat dari kompleks taman hewan

setelah packing barang untuk bersiap pindah kost, saya yang baru sadar belum makan siang akhirnya memutuskan untuk membeli kolak disekitar kost. Akhirnya ketemu sebuah warung yang baru akan buka. Berhubung saya mengenal si ibu yang empunya warung, akhirnya saya duduk didalam warung sambil menunggu beliau menyiapkan kolaknya. ibu itu tinggal di sekitar kost saya dan beliau sangat ramah dan sering menyapa saya sehingga sayapun kenal beliau.

Sudah dua tahun saya tinggal didaerah taman hewan dan kurang lebih selama itulah saya mengenal ibu tersebut. sepintas tampak tidak ada beban diwajahnya. sambil menyiapkan kolak, kami pun mengobrol dan si ibu bercerita bahwa suaminya baru saja meninggal. Saya terkejut. suaminya merupakan orang yang biasanya menjaga warung nasi kuning didekat pintu gerbang taman hewan dan saya biasa sarapan disitu. setelah kolaknya tersedia, saya melanjutkan mengobrol dengan si ibu. sambil makan, ia bercerita kalau suaminya sudah 4 bulan dirumah sakit karena ada benjolan di paru-paru suaminya dan akhirnya meninggal. saya baru mendengar berita ini karena saya tidak tinggal dikost karena harus menjalani istirahat total pascakeluar dari rumah sakit. saya hanya bisa mengatakan turut berdukacita kepada si ibu dan si ibu hanya bisa tersenyum, tersenyum pedih, sembari menyiapkan dagangannya.

Seperti tidak ada beban. Di bulan ramadhan ini, ia kehilangan suaminya, dan sekarang ia harus menafkahi keluarga sendirian. Ia tidak mapan secara ekonomi, tetapi ia tetap terus bekerja. Selain itu, ia tetap ramah terhadap mahasiswa yang selalu dilihatnya. Ia tetap tersenyum sambil menyapa setiap mahasiswa yang dikenalnya, saya salah satunya. Seperti tiada beban, sekalipun dalam pikiran saya, saya yakin ibu ini sedang terpukul karena di tinggal suaminya.

ini suatu realita yang mencengangkan. Saya bisa melihat seseorang yang tidak larut dalam kesedihan sekalipun ditinggal orang terkasih, tetapi terus tersenyum ramah sambil meneruskan kehidupan yang kejam ini. Untungnya, tetangga sekitar dalam pandangan sayapun baik terhadap beliau. si ibu bersama ibu-ibu yang lain di kompleks saya tinggal sering berkumpul, bercengkerama, bertukar cerita sambil mengerjakan pekerjaan mereka meraih rupiah demi rupiah untuk meneruskan kehidupan.

kadang sebagai mahasiswa, kita sebenarnya tidak perlu untuk membuat program pengabdian masyarakat yang muluk-muluk untuk golongan masyarakat ini. yang seharusnya kita lakukan adalah membaur dengan mereka, mengambil bagian dalam kesedihan dan kegembiraan dalam masyarakat sekitar kita. Hal tersebut lebih disukai masyarakat dibandingkan jika sebagai mahasiswa kita datang untuk presentasi program pengabdian mayarakat ke ketua RT, lalu eksekusi dan kemudian habis.

suatu hikmah yang bisa dipetik, kita seharusnya jangan terlalu larut dalam kesedihan. sekalipun masih bersedih atau berduka, kita seharusnya tetap menegakkan kepala sambil menatap hari esok. kesusahan hari ini cukuplah untuk hari ini. Orang yang bijaksana dalam menilai hiduplah yang mampu bertahan dari ujian dan cobaan. Mari, jadilah bijaksana!

Wednesday, July 18, 2012

101 Fakta tentang mahasiswa ITB (saduran)

Iseng baca notes dari temen tentang fakta mahasiswa ITB yang mungkin paling unik dan tidak dimiliki kampus2 lain. Setelah saya baca notes ini, saya pribadi merasa masih banyak fakta yang belum disebutkan. Tapi tak apalah, mahasiswa Ganesha memang terlalu banyak keunikan untuk disebutin satu2.hehehe
Selamat membaca dan menafsirkan apa itu “mahasiswa ITB”……=)
NB: yang dicetak tebal mempunyai arti pernah dialami, diyakini, dan diakui kebenarannya oleh saya sendiri.hehhe

1. Mahasiswa ITB itu merasa membuat laporan praktikum adalah hal yang lebih menyebalkan daripada ujian
2. Mahasiswa ITB itu sebelum masuk kuliah, sms teman dulu. Kalo ada kuis, masuk, kalo gak ada, ya gak masuk
3. Mahasiswa ITB itu kalo gak mandi gak ketauan
4. Mahasiswa ITB itu mandinya 2 hari sekali. Yang mandinya sehari 2 kalii, berarti gak gaul.
5. Mahasiswa ITB itu kalo mau UTS jadi agresif
6. Mahasiswa ITB itu tidak takut dengan orang gila bernama Dona yang berkeliaran di kampus
7. Mahasiswa ITB itu sukanya cewe-cewe dari SITH ama SF
8. Mahasiswa ITB itu sukanya cowo-cowo dari FTTM ama FTMD (definitely NOT..)
9. Mahasiswa ITB itu sukanya maen game online. Yang gak maen, berarti gak gaul
10. Mahasiswa ITB itu paling suka arak-arakan pas wisudaan

11. Mahasiswa ITB itu ngerasa keren kalo pake jaket himpunan jurusan masing-masing
12. Mahasiswa ITB itu kalo ulang tahun mesti diceburin ke intel (itu dulu, sekarang tidak)
13. Mahasiswa ITB itu gak suka sama salah satu unit rektorat bernama K3L
14. Mahasiswa ITB itu kalo kuliah telat berarti baru bangun
15. Mahasiswa ITB itu kalo ngekos suka bawa kendaraan ke kampus yang bikin macet (gw kere -____-)
16. Mahasiswa ITB yang gak ngekos biasanya anak baik-baik
17. Mahasiswa ITB yang pulang malem-malem berarti baru beres praktikum, main di Sunken Court, atau beres rapat di himpunan/unit (kadang sampai subuh)
18. Mahasiswa ITB itu ampir gak pernah pake jaket almamater. 
19. Mahasiswa ITB itu gak bisa bawa motor ato mobil ke dalem kampus. Yang bisa berarti gahul! (kalo ngga ortunya dosen)

20. Mahasiswa ITB itu “biasanya” nyontek kalo soal ujiannya PG
21. Mahasiswa ITB itu kalo UTS, belajarnya H-2 atau H-1. Yang belajar kurang dari itu, berarti DEWA
22. Mahasiswa ITB itu kalo pagi-pagi banyak antri di tempat fotokopian atau tempat ngeprint
23. Mahasiswa ITB yang baru naik tingkat 2 pasti nanya “kapan pelantikannya?”
24. Mahasiswa ITB yang non-himp pasti aktif di unit (kalo gak juga berarti Study Oriented banget)
25. Mahasiswa ITB cuma pake kemeja rapi saat seminar tugas akhir
26. Mahasiswa ITB suka manjangin rambut dan saat menjelang seminar tugas akhir mulai dicukur habis
27. Mahasiswa ITB itu yang naik angkot Kalapa-Dago mayoritas berenti di BIP (buat hepi-hepi kali)
28. Mahasiswa ITB itu yang lulus nyerempet2 akhir pasti aktivis kampus
29. Mahasiswa ITB itu yang aktif banget di unit biasanya jarang kuliah
30. Mahasiswa ITB yang make laptop dipojokan biasanya lagi maen game online
31. Mahasiswa ITB itu pahanya kuat-kuat karena sering naik turun tangga 
32. Mahasiswa ITB itu kalo hari Jumat suka pilih-pilih Masjid
33. Mahasiswa ITB itu kalo hari Jumat sore suka cepet-cepet pulang (buat balik ke kampung)
34. Mahasiswa ITB itu kalo hari Jumat suka shopping di depan Masjid Salman
35. Mahasiswa ITB itu agak jorok sama sekre himpunannya masing-masing
36. Mahasiswa ITB itu paling sibuk hari Minggu malem
37. Mahasiswa ITB itu suka pilih-pilih SKS biar dapet tambahan hari libur
38. Mahasiswa ITB itu sering stress
39. Mahasiswa ITB itu paling sensitif ditanya IP semester kemarin
40. Mahasiswa ITB itu IPnya suka jatoh di tingkat 3
41. Mahasiswa ITB itu merasa jam bergerak lebih lambat saat sedang kuliah
42. Mahasiswa ITB itu merasa kalo hari Sabtu sangat cepat berlalu
43. Mahasiswa ITB itu paling seneng nge-bully dan ngeceng junior
44. Mahasiswa ITB itu suka ngegosipin dosen
45. Mahasiswa ITB itu paling semangat kalo lagi kompetisi olahraga (sampe kadang bolos kuliah)
46. Mahasiswa ITB itu paling seneng nge-tweet
47. Mahasiswa ITB yang sudah berpenghasilan biasanya lulusnya lama
48. Mahasiswa ITB itu seneng bikin event besar di kampus
49. Mahasiswa ITB itu paling anti menjawab pertanyaan “Malem udah belajar?”
50. Mahasiswa ITB di atas tingkat 2 selalu merasa ingin kembali ke TPB 
51. Mahasiswa ITB paling males kuliah di gedung dengan nomor 913* atau 923*
52. Mahasiswa ITB suka menginjak rumput (karena rumput ada untuk diinjak)
53. Mahasiswa ITB paling pintar menggunakan rumus Pythagoras (untuk jarak terdekat ke gedung kuliah)
54. Mahasiswa ITB yang berprestasi biasanya ditempel poster raksasa di gerbang ganesha (biar eksis)
55. Mahasiswa ITB suka “curhat” di mading
56. Mahasiswa ITB biasanya menghindar dengan mas-mas dan mbak-mbak greenpeace di gerbang depan
57. Mahasiswa ITB itu suka ngerumpi setiap habis kelas besar
58. Mahasiswa ITB itu kadang merasa bosan dengan papan tulis kapur
59. Mahasiswa ITB itu jarang demo
60. Mahasiswa ITB gak ada yang kuliah di gedung ITB yang besar di jalan Taman Sari
61. Mahasiswa ITB itu gak ada yang berani nurunin boneka beruang di pohon jalan ganesha (udah diturunin gara-gara pasar seni)
62. Mahasiswa ITB itu terbiasa dengan aroma tai kuda
63. Mahasiswa ITB itu sering mendengar teriakan monyet dari kebun binatang sebelah
64. Mahasiswa ITB itu kalo buka laptop di kelas biasanya buka facebook
65. Mahasiswa ITB itu kalo aktif di organisasi, biasanya pendiam di kelas (berlaku sebaliknya)
66. Mahasiswa ITB itu suka galau
67. Mahasiswa ITB itu suka nge-geng
68. Mahasiswa ITB itu suka jualan roti bernama Ciwawa (ga suka jualan, cuma suka makannya doang :P)
69. Mahasiswa ITB itu hampir tidak pernah mengunjungi perpustakaan pusat setelah tingkat 2 (gue selama di ITB ga pernah pinjam buku dari perpus)
70. Mahasiswa ITB yang tingkat 4 kadang menghilang dari peredaran
71. Mahasiswa ITB itu suka rapat
72. Mahasiswa ITB yang pake jaket almamater pasti ditanya, “abis ada acara apa?” atau “Anak KM nih ye!”
73. Mahasiswa ITB itu rajin bikin group di facebook
74. Mahasiswa ITB itu suka beli game bajakan yang menyebar merata di depan kampus dan belakang kampus
75. Mahasiswa ITB itu lebih rajin mendonlot film di kampus daripada belajar
76. Mahasiswa ITB itu “membenci” hewan bernama cumi
77. Mahasiswa ITB yang pake baju kegedean biasanya anak kuper
78. Mahasiswa ITB yang pake baju kekecilan biasanya anak gahul
79. Mahasiswa ITB itu kalau hari Senin suka antri di loket beasiswa
80. Mahasiswa ITB itu rajin nyari beasiswa
81. Mahasiswa ITB itu kalau nilainya jelek suka nyalahin dosennya
82. Mahasiswa ITB itu merasa kalau beli buku text asli, berarti orang kaya (ga juga, gue buktinya, buku teks TPB asli semua kok :P)
83. Mahasiswa ITB itu biasanya hampir tidak pernah nyuci jaket himpunan (gue rajin, makanya warna jahim gw mentereng :P)
84. Mahasiswa ITB itu suka hedon setelah dapat uang kiriman (ke lappo gundaling lah)
85. Mahasiswa ITB itu punya cara pacaran yang aneh
86. Mahasiswa ITB itu biasanya bisa membedakan mana yang anak ITB dan mana yang bukan 
87. Mahasiswa ITB itu merasa pake sendal ke kampus adalah hal yang lumrah
88. Mahasiswa ITB itu selalu PDKT sama dosen di awal tingkat 4
89. Mahasiswa ITB itu selalu bahagia kalau sudah kuliah lapangan
90. Mahasiswa ITB itu menyelesaikan tugas pada saat H-1 jam atau H-10 menit
91. Mahasiswa ITB itu selalu mengerjakan tugas sehari sebelum hari-H, seberapa lamapun waktu yang diberikan untuk mengerjakannya
92. Mahasiswa ITB itu selalu datang ke tempat fotokopian sehari sebelum ujian
93. Mahasiswa ITB itu suka berantem sama rektorat
94. Mahasiswa ITB yang Study Oriented jarang dapet nilai A di mata kuliah olah raga 
95. Mahasiswa ITB suka melabil di tingkat 3 antara jadi SO atau Aktivis
96. Mahasiswa ITB punya KTM dengan foto yang dapat dipastikan jelek
97. Mahasiswa ITB itu merasa nganterin cewe pulang malem-malem adalah hal lumrah (yang sulit dihindari :(   )
98. Mahasiswa ITB itu kalau nginep di kosan temen biasanya belajar 10 % sisanya ngerumpi dan main
99. Mahasiswa ITB itu paling benci kuliah jam 7 pagi
100. Mahasiswa ITB itu sebenarnya manusia biasa (juga mahasiswa biasa)
101. Mahasiswa ITB itu kalau baca notes di facebook, biasanya selalu komen :) 

Klik disini untuk melihat sumber saduran 

Tuesday, July 17, 2012

Jupe dan Gaston : sebuah sudut pandang

Anda yang berdomisili di Indonesia, terlebih anda yang suka menonton infotainment ditelevisi pasti tidak asing dengan kisah kasih Jupe dan Gaston, yaitu sebuah kisah kasih antara seorang selebritis dan seorang pesebakbola, dimana kisah kasih mereka tidak bisa dilanjutkan ke jenjang pernikahan karena hubungan jupe dan gaston ternyata tidak direstui oleh ibu dari jupe. Terlepas dari alasan sang ibu menolak gaston menjadi menantunya, ada satu hal dari kisah mereka yang ingin saya angkat. Sebenarnya masalah ini terlihat sepele dan mungkin luput dari perhatian kita, tetapi mari kita simak bersama.

Jupe adalah seorang artis. Ia lahir pada tahun 1980. Berhubung ia sekarang sudah berumur 32 tahun, maka sudah pantas baginya untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Gaston pun demikian. Ia lahir pada tahun 1985 dan ia pun sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.

Ada suatu hal yang menarik. Jupe dan Gaston tidak menikah karena tidak direstui ibu jupe. Pertanyaannya adalah, apakah ibu jupe tidak memikirkan kebahagiaan anaknya? bukankah jupe sudah dewasa dan bisa menentukan hidupnya sendiri? terlebih lagi dia adalah seorang selebritis. bukankah jupe bebas melakukan apa yang dia lakukan? termasuk didalamnya adalah menikah dengan siapapun yang dia mau?

sangat menarik untuk diperhatikan bagaimana ada kehidupan seorang selebritis indonesia yang masih dipengaruhi orang tua, mengingat begitu bebasnya kehidupan para selebritis, kawin-cerai, pacaran putus-nyambung, teman tapi mesra, dunia gemerlap, dll. saya melihat kejadian ini layaknya orang awam yang tidak tahu-menahu mengapa jupe tidak direstui ibunya menikah dengan gaston, atau apa alasan jupe mendengarkan perkataan ibunya. Ditengah pamor jupe sebagai selebritis yang kerap tampil seksi sehingga memicu kontroversi, ternyata dia tidak menikah dengan gaston karena faktor ibu, hal yang sungguh terlihat jarang diantara selebritis yang seera dengan jupe.

Terlepas dari semua sebab-akibat dari kisah kasih jupe dan gaston, kita sebenarnya perlu berpikir obyektif. zaman ini kita banyak menemukan bahwa sulit sekali seorang anak mendengarkan perkataan orang tua, apalagi jika orang tua tersebut sudah lanjut usia sementara anaknya sedang berada dipuncak karir, apalagi dengan tingkat akademik yang tinggi. Terkadang anak-anak menggunakan alasan bahwa pemikiran orang tua sudah kuno atau sudah tidak sesuai dengan apa yang ada dimasa sekarang sehingga nasihat orang tua hanya menjadi angin lalu ditelinga anak-anak. Lihat, selebritis seperti jupe lebih "memilih" mendengarkan ibunya dibanding menuruti ego pribadinya sendiri untuk menikah dengan gaston. lalu, bagaimana dengan anak muda zaman sekarang?

Berapa banyak anak muda selevel SMA yang masih bisa mendengarkan nasihat/perkataan orang tua? bagaimana dengan mereka yang sudah kuliah?

Memang benar adanya bahwa terkadang orang tua masih memegang prinsip-prinsip lama yang diterimanya, entah dari orang tuanya ataupun dari pengalaman hidupnya. Namun, bukankah nilai kehidupan harus tetap terpelihara? bukankah nilai kehidupan harus diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi ditengah era posmodernisme ini, dimana semua kebenaran menjadi relatif? Bukankah pewarisan nilai yang efektif merupakan salah satu pilar yang menopang jembatan guna mencapai tujuan pendidikan?

tidak ada salahnya mendengarkan nasihat orang tua, walaun nasihatnya seperti terdengar kuno. pengalaman hidup mereka adalah pelajaran yang sangat berharga yang dapat diperoleh generasi muda zaman ini karena hal tersebut belum tentu terulang. kita bisa menyebut bahwa apa yang dinasihatkan orang tua merupakan usaha mempertahankan idealisme atau mempertahankan nilai yang sejak lama ada supaya tidak hilang. baiknya kita menerima nasihat itu, setidaknya untuk menambah khasanah berpikir kita, atau jika lebih, bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita akan sesuatu.

mari kita belajar untuk lebih mendengarkan, bukan didengarkan. hendaknya kita tidk cepat untuk berbicara, tetapi dengan penuh kesabaran dan kerendahan hati mau mendengarkan, siapapun dia.


catatan khotbah ibadah pernikahan

tanggal 15 juli 2012, seseorang meminta saya untuk menjadi pemusik di sebuah kebaktian pemberkatan nikah di suatu gereja misi. Tubuh yang baru saja terkena hepatitis A ini membuat saya mudah sekali merasa kelelahan. Serasa energi saya habis pada saat latihan, tetapi puji tuhan saya bisa melayani dengan baik ditengah kondisi fisik yang belum prima. Sebenarnya ada hal yang menarik dalam kebaktian tersebut, yaitu konten khotbahnya, yang akan saya bagikan kepada anda sekalian pada tulisan kali ini.

Didalam khotbah dijelaskan tentang suatu perikop dimana Tuhan menciptakan manusia didalam kitab kejadian. sebelum Allah menciptakan hawa, ternyata sesuatu yang tajam Tuhan nyatakan, yaitu "TIDAK BAIK jika manusia itu sendiri saja". sekalipun tidak dijelaskan dari sisi teologis secara mendalam, kata TIDAK BAIK tersebut menyatakan bahwa manusia tidak seharusnya hidup sendiri. menurut hemat saya, ini sejalan dengan pernyataan zoon politicon dari aristoteles, dimana manusia memang tidak bisa hidup sendiri. Bagi saya, hal ini bisa menjadi counter bagi mereka yang bangga dengan status single. Manusia seharusnya tidak hidup sendiri. Manusia seharusnya berpasangan karena itulah yang dipandang baik oleh Tuhan.

Didalam khotbah juga dijelaskan mengenai prinsip-prinsip pernikahan. setidaknya ada beberapa prinsip yang dibawakan dalam khotbah tersebut.

Pertama, pernikahan harus dianggap sebagai komitmen yang PERMANEN. Permanen disini berarti komitmen ini tidak boleh dilepas dan harus dipegang sampai maut memisahkan. Komitmen ini juga tidak boleh dilanggar bahkan dengan perceraian sekalipun. Pada jaman Musa, bangsa Israel terlalu keras kepala sehingga Musa harus mengeluarkan surat cerai, tetapi sejak mulanya tidaklah demikian. Apa yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Kemudian yang saya pahami, perceraian merupakan perbuatan melanggar kedaulatan dan ketetapan Tuhan dan kelak akan mendatangkan hukuman. Jelas bahwa Tuhan tidak ingin ketetapannya dilanggar, bukan?

dalam khotbah juga diberikan sebuah ilustrasi, yaitu tentang burung merpati. Burung merpati dilambangkan sebagai lambang kesetiaan karena ternyata spesies ini hanya setia kepada satu pasangan.Jika hewan saja bisa setia, mengapa manusia tidak bisa setia?

Saya pun ingin menambahkan sesuatu juga dalam tulisan ini. zinah merupakan salah satu perbuatan yang melanggar hukum dan ketetapan Tuhan. Namun, apakah zinah itu hanya berkaitan dengan fisik saja? Mengingini seseorang didalam hati sementara sudah berpasangan adalah termasuk zinah, yaitu zinah didalam hati. Masihkah anda yang sudah menikah, tetapi masih melirik pria/wanita lain? ingatlah bahwa Tuhan adalah penyelidik hati dan Ia tahu apa yang ada didalam hati kita.

Kedua, pernikahan merupakan panggilan untuk melayani dengan penuh kesetiaan. sama seperti hamba Tuhan yang berkomitmen untuk melayani penuh, pernikahan pun sama esensinya. Suami melayani istri, memenuhi kebutuhan istri, begitu juga sebaliknya.

ketiga, pernikahan adalah suatu proses pemurnian. bukankah seseorang akan meninggalkan orang tuanya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging? jika demi pasangan maka seseorang harus meninggalkan orang tuanya, maka merekapun harus rela meninggalkan ego pribadinya. ketika sudah menikah, baik pria maupun wanita tidak bisa lagi memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga memikirkan pasangannya. Disinilah proses pemurniannya, yaitu pemurnian ego.

Keempat, pernikahan adalah anugerah. apakah anugerah itu? anugerah adalah sesuatu yang kita terima, sekalipun kita tidak layak menerimanya. jika anda mendapatkan pasangan yang mungkin sangat baik adanya, patutkah anda berbangga? apakah anda pernah bercermin, layakkah saya menerima orang sebaik ini? bisa hidup bersama orang yang dicintai adalah anugerah. Hanya dengan memandang pasangan sebagai anugerah, kita akan memperlakukan mereka dengan baik.

Mungkin cuma beberapa hal diatas yang saya ingat, tetapi kiranya bisa menambah wawasan dan khasanah berpikir anda tentang pernikahan.

Thursday, July 12, 2012

Teman hidup : tak perlu yang ideal

seseorang yang sudah berumur diatas 21 tahun, terlebih pria, pasti sudah mulai memikirkan tentang teman hidup. sebenarnya, teman hidup hanya "alibi" untuk menyebut suami/istri. Kira-kira, bagaimana cara memilih pasangan hidup? saya hanya memaparkan pendapat pribadi, tidak bermaksud persuasif, dan saya bisa saja "menyesatkan" anda sehingga anda harus dengan cerdas memilih informasi. Dikarenakan saya adalah pria, maka saya akan memaparkan pendapat saya bagaimana seorang pria memilih wanita yang dapat dijadikan teman hidup.

Pilihlah wanita yang lebih muda atau seumur, tetapi anda lebih tua beberapa bulan. Manajemen ego sangatlah penting. terkadang benturan ego secara tidak langsung terjadi karena faktor umur. perkembangan ego terkadang berjalan beriringan dengan pertambahan umur. jadi, andaikata anda memilih wanita yang lebih tua, besar kemungkinan egonya lebih tinggi, bahkan dia bisa memandang rendah anda. Apakah anda mau mengisi hari-hari anda dengan pertengkaran?

Pilihlah wanita yang seiman dan beriman. Anda tidak mungkin memilih wanita yang kelak akan menjauhkan anda dari Tuhan, bukan? wanita yang beriman sangat penting, apalagi ketika anak-anak sudah hadir. Sekalipun peran laki-laki juga penting, tetapi di tahap awal pertumbuhan anak, wanitalah yang punya waktu lebih banyak dengan si anak untuk berinteraksi. Dengan demikian, si wanita bisa memberikan didikan kepada si anak. Selain itu, andaikata si pria salah, wanita yang beriman pasti dengan penuh kasih mau menegur. Mau?

pilihlah wanita yang lebih mementingkan keluarga dibanding karir dan emansipasi. Terkadang ada wanita yang ingin terlihat lebih dari pria. Wanita jenis ini berpeluang mengabaikan keluarga karena terlalu sibuk dengan karir. Di masa yang akan datang, anda dan anak anda akan berpeluang diabaikan juga.

Pilihlah wanita yang hemat, tetapi tak pelit. wanita jenis ini bisa menabung, anti foya-foya, tetapi akan mengeluarkan dana dengan efektif untuk urusan rumah dan dapur, kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. Jangan memilih wanita yang pelit. anda hanya akan makan nasi, tempe, dan kecap setiap hari.

pilihlah wanita yang bisa memasak. adalah kebanggan tersendiri bagi seorang pria (menurut saya) bisa makan masakan buatan istri sendiri. selain itu, wanita seperti ini mengerti nutrisi yang dibutuhkan keluarga, terlebih anak-anak. apakah anda mau terus-menerus makan direstoran atau beli diwarung, bukan?

Pilihlah wanita yang tidak cengeng. saya meragukan wanita yang cengeng dalam hal ketahanan mental dan ketegaran hatinya dalam menghadapi masalah. anda harus lebih sering membujuknya agar berhenti menangis. pilihlah wanita yang tegar hatinya.

pilihlah wanita yang jujur. kejujuran dan keterbukaan adalah unsur penting dari hubungan yang sehat. semakin wanita anda sering berbohong, semakin rendah rasa kepercayaan anda kepadanya dan anda akan selalu curiga.

pilihlah wanita yang menghormati anda sebagai laki-laki, wanita yang menghornati harga diri anda, wanita yang bahkan tidak berikhtiar untuk membeberkan sisi negatif anda dihadapan umum. wanita yang tidak bisa menghormati harga diri laki-laki tidak layak untuk dijadikan teman hidup.

pilihlah wanita yang bisa menghormati anda sebagai orang yang kedudukannya lebih tinggi darinya didalam keluarga sekalipun gajinya lebih besar dari anda. wanita yang tidak menghormati laki-laki hanya karena faktor penghasilan tidak layak dijadikan teman hidup.

pilihlah wanita yang bisa mengurus anak (bayi). wanita yang siap punya anak seharusnya siap jika harus berhadapan dengan popok, feses, ompolan, tangisan dimalam hari, dll.

pilihlah wanita yang mandiri, tetapi dapat manja terhadap anda. wanita yang demikian pandai dalam menghangatkan hubungan, pandai mengambil hati anda, dan disisi lain dia tetap dapat anda andalkan.

Pilihlah wanita yang tidak suka melempar lirikan kepada pria lain. mengingini didalam hatipun sudah termasuk selingkuh, bukan? sekalipun pria yang diliriknya adalah artis korea, bintang film, atlit, atau yang lainnya. apakah anda mau ada pria lain dihati pasangan anda selain anda?

pilihlah wanita yang tidak cerewet dan tidak suka menampar/memukul. jadikan rumah sebagai tempat yang indah, bukan arena tinju.

pilihlah wanita yang menarik hati dan logika anda, bukan semata-mata karena cantik dan elok parasnya, tetapi karena anda yakin  bahwa si wanita adalah penolong yang sepadan bagi anda dan dapat bersama-sama anda mewujudkan visi hidup bersama.

Hingga nanti suatu ketika, anda akan berkata kepada wanita anda, "didunia ini banyak wanita cantik, tetapi dirimu melebihi mereka semua".

tidak ada wanita yang ideal didunia ini. Belajar menerima kekurangan adalah hal penting dalam mencari teman hidup. Jikalau anda tetap saja idealis, anda akan tetap melajang. pilihlah kriteria yang mungkin sudah CUKUP untuk anda.

"Janganlah anda disesatkan oleh tulisan yang palsu ini".

Tampil menarik, hak atau kewajiban?

pernahkah anda melihat wanita bersolek dengan memakan waktu yang lama? Jika anda protes, kira-kira apakah jawaban si wanita? Menurut hemat saya, si wanita akan menjawab kira-kira seperti ini, "sabar dong, wanita kan selalu ingin terlihat cantik".

Pernahkah anda melihat pria yang menata rambutnya hingga memakan waktu yang lama? Jika anda protes, kira-kira apa jawaban si pria? Menurut hemat saya, si pria akan menjawab kira-kira seperti ini, "sabar dong, rambut gue belum selesai, belum ganteng neh".

Dari dua kasus diatas, andaikata ditanyakan kepada anda, apakah suatu hak atau kewajiban, tuntutan untuk terlihat menarik itu? Saya yakin mayoritas dari anda akan menjawab bahwa terlihat menarik adalah hak setiap orang. Kita simpan dulu jawaban tersebut, dan mari kita melangkah ke bagian lain.

didalam kamus bahasa indonesia, hak memiliki pengertian tentang suatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat (sumber : wikipedia). Berarti, jika kita mengatakan bahwa tampil menarik adalah hak seseorang, berdasarkan definisi hak kita dapat menyimpulkan bahwa tampil menarik merupakan natur seseorang, bukan? kita bisa mengatakan bahwa seseorang pasti punya keinginan untuk tampil menarik karena tampil menarik adalah hak. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa mungkin tidak seorangpun yang mau menggadaikan haknya, bukan? Saya yakin mayoritas dari anda setuju bahwa hak itu harus dipertahankan.

Mari kita membahas yang lain lagi. Tampil menarik itu relatif, tetapi saya akan membagi hal tersebut menjadi dua bagian berdasarkan respon, yaitu positif dan negatif. Tampil menarik secara positif berarti penampilan kita terlihat baik dimata orang lain, baik kualitas maupun kuantitas. Sebaliknya, tampil menarik secara negatif berarti bahwa penampilan kita memang membuat orang lain tertarik kepada kita, tetapi ketertarikannya disini adalah untuk mencemooh, mencibir, mengejek, atau yang lainnya.

umumnya, baik atau tidaknya penampilan seseorang dimata orang lain itu dipengaruhi oleh - salah satunya - faktor budaya. Sebagai contoh, disuatu tempat yang memiliki budaya tampil rapi dalam hal berpakaian, orang-orang disana akan merasa risih andai ada orang lain datang dengan penampilan yang berantakan. Berarti, dalam hal tampil menarik, faktor budaya setempat harus dipertimbangkan, apakah respon yang akan diterima itu positif atau negatif.

Mari kita masuk ke ide utama yang ingin saya paparkan. pernahkah anda melihat seorang mahasiswa pergi kuliah dengan celana pendek dan sendal jepit, padahal dia bisa lebih baik dari sekedar mengenakan yang seperti itu? Pernahkah anda melihat seseorang pergi melamar kerja hanya dengan memakai sendal, jeans, dan kaos oblong? Jika kita mengatakan bahwa tampil menarik adalah hak, dan tampil menarik itu disesuaikan dengan budaya, mengapa dua sampel diatas begitu mudahnya melepas haknya untuk tampil menarik? Bahwasanya datang ke ruang kuliah dengan celana pendek dan sendal jepit itu menarik, yaitu menarik perhatian dosen-dosen tertentu untuk mengusir yang bersangkutan keluar kelas, bukan? bahwasanya melamar kerja dengan menggunakan sendal, jeans, dan kaos oblong itu menarik, yaitu menarik perhatian HRD untuk mencoret semua berkas yang diserahkan sekalipun si pelamar merupakan orang yang pintar, bukan?

Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Tampil menarik, rapih, dsb adalah hak seseorang, tetapi apakah karena tampil menarik adalah hak sehingga seseorang bisa seenaknya? Tentu tidak. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam bertindak. Budaya yang sudah mengakar sulit untuk di tentang. Jika anda merasa tidak cocok dengan suatu budaya, pergilah dari sana. Jika anda merasa cocok dengan suatu budaya, menetaplah disana. Hak adalah milik satu orang, tetapi budaya adalah nilai yang dimiliki bersama-sama oleh sekumpulan orang berdasarkan suatu kesepakatan. Anda tidak suka, anda boleh pergi.

Tampil menarik bisa menjadi bentuk penghargaan kita kepada orang lain, baik kepada dosen, bos dikantor, guru, orang tua, kekasih, teman, mertua, dll. Bukankah kita seharusnya saling menghargai? Dengan tampil menarik, kita tidak kehilangan hak kita saja, tetapi juga memberikan apresiasi kepada orang lain, membuat orang lain merasa dihargai.

tampil menarik itu, hak atau kewajiban?

Monday, July 9, 2012

Jangan menyerah walau gagal SNMPTN

Pengumuman SNMPTN baru saja berlalu. Selamat bagi yang diterima, dan jangan kecewa bagi yang gagal. Tidak perlu merasa berkecil hati jika anda gagal karena sebenarnya ada orang yang memiliki pengalaman lebih menyakitkan dalam usaha untuk masuk perguruan tinggi, saya salah satunya. Supaya menyemangati anda yang gagal, saya akan menceritakan pengalaman saya dalam berjuang masuk perguruan tinggi.


saya berasal dari merauke. asal SMA saya adalah SMA Negeri 3 Merauke. tanpa bermaksud menyombongkan diri, sejak SD sampai SMA saya selalu menghasilkan prestasi akademik yang baik. Nilai rapor saya bagus semua. Pernah juga saya menjadi juara III olimpiade astronomi di tingkat kabupaten, yang kemudian membuat saya tertarik akan bumi dan isinya. sekarang ini saya sedang berkuliah di Institut Teknologi Bandung, jurusan teknik pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan angkatan 2009. Sebenarnya saya sudah lulus SMA sejak tahun 2008. Namun, mengapa saya berkuliah di tahun 2009? Seperti inilah kira-kira ceritanya.

Sejak kecil saya sudah bercita-cita ingin menjadi dokter. waktu semester 6 di SMA, saya mendaftar PMDK di dua universitas untuk berkuliah di fakultas kedokteran, yaitu universitas brawijaya malang dan universitas airlangga surabaya. Suatu ketika, saya dipanggil oleh guru ke kantor sekolah karena ada kiriman dari panitia PMDK unair yang menyatakan bahwa berkas pendaftaran saya sudah diterima dan saya berhak mengikuti ujian disana. di lain pihak, berkas yang saya kirim ke universitas brawijaya pun sudah lolos verifikasi dan saya tinggal menunggu hasilnya apakah saya diterima atau tidak.

waktu keberangkatan ke surabaya telah tiba. saya berangkat dengan teman saya, widyannea marpaung ke surabaya dengan pesawat merpati boeing 737-300. Namun, saya berangkat ke surabaya dengan kondisi tubuh menderita malaria cukup parah. kami di surabaya tinggal di kediaman keluarga Unane di benowo. Berat sekali saat itu, sampai sehari sebelum ujian masuk PMDK unair saya masih belum sembuh juga. Saya masih demam, dan ditambah mual-mual. Beruntung tepat pada hari ujian kondisi saya sudah berangsur lebih baik. Namun, dikarenakan sakit, saya tidak melakukan persiapan. akhir kata, saya mengikuti ujian hanya berbekal ilmu didalam memori jangka panjang saya saja dan saya gagal. Di lain pihak, pengumuman dari universitas brawijaya sudah keluar dan saya tidak diterima.

Dari surabaya, saya menuju bandung dan mengikuti tes di fakultas kedokteran universitas kristen maranatha. saya diterima dan berniat untuk daftar ulang. orang tua saya kemudian meminta saya pergi ke maranatha untuk menanyakan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Setelah saya memberikan rinciannya, orang tua saya meminta saya untuk tidak mendaftar ulang karena orang tua saya merasa tidak mampu membiayai kuliah dengan dana yang menurut mereka terlalu besar untuk mereka.

saya belum mau menyerah. saya mulai menjelajahi jakarta untuk menggapai cita-cita saya. sebelum mengikuti ujian UMB dan ujian saringan masuk di trisakti dan atmajaya, terlebih dahulu saya mengikuti USM-ITB. saya memilih SAPPK pada waktu itu dipilihan 1, pilihan yang lain saya isi sekenanya. USM saya gagal. di UMB, saya memilih fakultas kedokteran UI dipilihan 1, dan gagal. sekitar akhir juni, setelah ujian di trisakti dan atmajaya, hasilnya keluar dan saya tidak diterima di fakultas kedokteran di kedua universitas tersebut dan hanya lulus dipilihan 2. tidak salah satu yang saya ambil.

perjuangan puncak di SMPTN 2008, pilihan 1 Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran dan pilihan 2 fakultas kedokteran universitas sam ratulangi manado. saya gagal, tetapi saya belum menyerah. saya mengikuti lagi ujian masuk di universitas krida wacana dan diterima di fakultas kedokteran. selagi waktu daftar ulang masih lama, saya mengikuti lagi ujian masuk universitas brawijaya, tetapi saya gagal lagi. kecewa luar biasa saya alami. akhirnya, atas saran kakak saya, saya tidak mendaftar ulang di ukrida dan saya memutuskan untuk menganggur selama setahun dibandung untuk belajar lagi.

Beberapa bulan pertama mengikuti bimbingan belajar, saya jalani dengan malas-malasan. Dalam ingatan saya selalu terbayang dan terbayang kegagalan-kegagalan yang pahit. Oktober 2008 saya terserang demam berdarah dan harus diopname di rumah sakit. TO saya jelek, saya susah fokus. Namun, memasuki tahun baru 2009, pandangan saya berubah. saya mulai rajin belajar. saya mulai membiasakan diri untuk berdisiplin dalam belajar. Berhubung saya menyewa kamar kost, sayapun terbiasa mengatur kehidupan sendiri, baik dalam keuangan maupun yang lainnya.

perjuangan saya yang pertama ditahun 2009 adalah SIMAK UI. Seperti yang lalu, saya memilih fakultas kedokteran di pilihan 1. Namun, kali itu saya gagal lagi. selanjutnya adalah UM-UGM. Seperti biasa, fakultas kedokteran menjadi pilihan 1. Semua soal terasa lancar dikerjakan, sampai akhirnya setelah selesai ujian saya menyadari kekeliruan yang fatal, yaitu nama yang saya isikan di lembar jawaban tidak sesuai dengan yang di formulir. Akhir kata, saya gagal lagi masuk fakultas kedokteran, sekalipun saya lulus dipilihan 3, yang akhirnya saya lepas karena tidak sesuai cita-cita saya. Kemudian saya mengikuti ujian saringan masuk universitas jendral soedirman. saya mengikuti ujian di tasikmalaya dan memilih fakultas kedokteran sebagai pilihan 1. kali itu saya optimis. mayoritas soal bisa saya kerjakan dengan keyakinan benar yang tinggi. administrasi pun tidak keliru layaknya ujian sebelumnya. Namun, saya gagal lagi. saya yang kebingungan karena tidak lolos tidak bisa berbuat apa-apa.

selanjutnya, saya mengikuti USM-ITB. kali ini saya memilih FTTM-ITB di pilihan 1. Namun, gagal lagi. kemudian, saya ujian dimaranatha lagi, mengambil teknik informatika dan diterima. Selanjutnya, saya mengikuti UMB lagi, dimana pilihan 1 adalah fakultas kedokteran USU. Berhubung saya masih penasaran dengan UI, saya memilih Fakultas Kesehatan Masyarakat UI juga dalam pilihan jurusan. Sejumlah soal saya kerjakan dengan lancar. Akhir kata, pengumuman keluar dan untuk ketiga kalinya saya gagal masuk UI. Saya semakin bingung, sekalipun saya lulus dipilihan 4, yaitu teknik sipil USU. Pendaftaran ulang di USU pun dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan SNMPTN 2009 sehingga saya harus memilih apakah saya harus mendaftar ulang atau melepasnya dan mengikuti SNMPTN 2009. Keputusan pun dibuat, saya melepas teknik sipil USU untuk mengikuti SNMPTN 2009.

Akhirnya SNMPTN tiba. Lagi, pilihan 1 adalah fakultas kedokteran Universitas padjajaran dan pilihan 2 adalah FTTM-ITB. pilihan tersebut membuat teman saya yang paling tegar diantara teman-teman sekelas bimbel, mengatakan saya gila, mengingat tingginya passing grade keduanya. Namun, saya sudah bertekad dan kali ini harus berhasil. Akhir kata, SNMPTN berakhir, saya tinggal menunggu hasil ujian sambil mengikuti ujian yang lainnya. pascaSNMPTN, saya mengikuti ujian untuk memasuki fakultas kedokteran Unjani dan saya diterima. Kemudian, saya mengikuti ujian masuk STAN.

Akhirnya, juli akhir, pengumuman SNMPTN tiba. saya kemudian masuk ke website Unpad untuk mengecek nomor saya apakah saya diterima. Kalimat yang muncul saat itu adalah, "nomor anda tidak terdaftar". Saya panik. Akhirnya saya berhasil memasuki web SNMPTN ditengah ribuan orang yang mengakses website tersebut. Setelah saya memasukkan nomor saya, sungguh diluar dugaan. saya diterima di FTTM-ITB. Saya berhasil lulus SNMPTN, tetapi saya gagal memenuhi tujuan saya sebelumnya, masuk fakultas kedokteran universitas negeri. Orang tua saya gembira, keluarga saya gembira, teman-teman saya yang mengetahui seberapa berat saya berjuang turut bergembira. banyak juga teman-teman saya yang lulus di SNMPTN, saya ikut bergembira atas itu, apalagi untuk teman saya yang paling tegar diantara teman-teman sekelas yang berhasil masuk ITB di fakultas yang ia inginkan.

PROKM 2009 tidak saya ikuti. Penderitaan berakhir di ranjang RS santo borromeus karena saya terkena infeksi virus yang membuat saya demam tinggi. Untuk diketahui, selama menganggur, saya bisa belajar 7 - 9 jam sehari, senin sampai sabtu. mengerjakan soal dan baca textbook menjadi makanan saya sehari-hari. Saya hanya beristirahat di hari minggu. Di kamar kost saya waktu itu tidak ada TV. saya hanya menggunakan MP3 player dan sebuah subwofer tua dan tentu saja, buku-buku pelajaran untuk menghibur diri. Sebenarnya kakak pertama saya sudah menetap dibandung, tetapi saya tidak tinggal dengan mereka.

sebulan kuliah, pengumuman STAN keluar. saya diterima di jurusan Pajak Bumi dan Bangunan. Dilema pun terjadi, apakah saya harus melepas FTTM atau tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap di ITB, sekalipun ada seseorang yang mencibir saya karena saya menolak masuk STAN. Menurut dia, setelah saya lulus dari STAN saya akan bekerja dengan penghasilan yang lumayan. Saya tidak peduli, saya tetap di ITB.

Kadang saya berpikir, mengapa 2 kali ikut USM saya gagal. Akhirnya saya mengerti. Tuhan sayang akan orang tua saya. Berkat-Nya diberikan luar biasa. Andaikata saya lulus USM, maka saya akan membayar sejumlah dana yang lebih besar dibanding kalau saya masuk lewat SNMPTN. Ayah saya yang sudah pensiun begitu bernapas lega. Apa yang Tuhan kerjakan bagi saya pun diluar dugaan. Apa yang saya terima selama berkuliah di ITB itu luar biasa. tidak hanya engineering, tetapi juga kemampuan-kemampuan lain. Sayapun memiliki banyak teman disini, dimana mereka berasal dari berbagai daerah diseluruh penjuru nusantara. saya adalah ITB2009, angkatan di ITB yang cukup berwarna, dari aceh sampai papua ada, saya salah satunya.

Namun, hati kecil saya tidak bisa berbohong. Kalimat "menjadi dokter" masih tetap ada, walau tidak setiap saat muncul, tetapi ketika muncul sangat mengganggu, apalagi ketika saya sakit. Namun, realita ini harus saya jalani, dan sekarang saya tinggal berjuang untuk keluar dari kampus ITB dengan membawa gelar ST.

Jikalau anda gagal dalam SNMPTN, mungkin Tuhan Yang Maha Kuasa belum menghendaki anda masuk ditahun ini, atau tidak menghendaki sama sekali anda masuk ke jurusan yang anda pilih. Jalan manusia ada ditangan-Nya, bukan? tugas kita adalah mencari ridho dan penyertaan-Nya, mencari kehendak-Nya, yang tentu saja merupakan yang terbaik bagi diri kita.

Ora et labora, berdoa dan bekerja, itulah yang harusnya kita lakukan. Kita tidak bisa mengerjakan salah satunya saja, keduanya musti dijalankan. Bagi anda yang gagal, apakah anda selama ini sudah mencari kehendak-Nya? atau mungkin anda keliru seperti saya, dimana pada saat berjuang dan bergumul untuk menjadi mahasiswa kedokteran, saya berpikir bahwa Tuhan sudah menaruh cita-cita itu sejak kecil dalam diri saya, saya tidak tahu bagaimana anda. Anda mengenal diri anda, tetapi Tuhan lebih mengenal diri anda melebihi anda mengenali diri anda sendiri, dan IA pasti tahu apa yang terbaik untuk anda.

Jangan pernah menyerah untuk berusaha, kawan!

Tuesday, July 3, 2012

saking mahakuasa-Nya

saking mahakuasa-Nya, IA menciptakan jutaan galaksi dialam semesta ini, dimana trilyunan planet ada di tiap galaksi tersebut, hanya dengan berfirman.

Saking mahakuasa-Nya, Ia menciptakan galaksi bima sakti, dengan bumi didalamnya, planet yang ia tempatkan berbagai macam kehidupan, planet dengan kondisi geologi yang kompleks dan menarik untuk dipelajari.

Saking mahakuasa-NYA, IA mengadakan berbagai fenomena-fenomena alam, bongkah batu yang meletus dari gunung dan jatuh kebawah, yang membuktikan adanya gaya tarik kebawah.

Saking mahakuasa-Nya, ilmu pengetahuan ada dalam tangan-Nya. Gravitasi, cahaya, materi dan antimateri, medan listrik dan medan magnet dan segala sesuatu yang menarik untuk dipelajari.

Saking mahakuasa-Nya, Ia eksis, Ia rill, Ia dapat berjalan dibumi, mengambil ''debu dan tanah'', mengambil dan menenun unsur-unsur dan kemudian membentuk kromosom, dan dari kromosom-kromosom terbentuklah DNA. Ia menenun dan membentuk sel, merangkai sel-sel menjadi jaringan, merangkai jaringan-jaringan menjadi organ, dan akhirnya membentuk manusia.

Saking mahakuasa-Nya, Ia berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya, dan tentu saja, Ia berdaulat atas ciptaan seluruh ciptaan-Nya. Masakan, patung, pahatan, musik, dan lain sebagainya, karena semua rasa dan kemampuan itu berasal dari-Nya.

saking mahakuasa-Nya, Ia dapat membuat bumi ini berhenti berputar, karena bumi inipun buatan-Nya. Ia tak dibatasi oleh waktu, karena Ia sendirilah yang menentukan waktu.

Saking mahakuasa-Nya, ia dapat berinkarnasi menjadi manusia, mempunyai darah dan daging, Ia terhitung, Ia riil, Ia eksis, hakikat-Nya Ia tetap Tuhan.

Saking Mahakuasa-Nya, sekalipun Ia dapat merasakan kesakitan, mengantuk, lapar dan haus, setan takut pada-Nya, penyakit takluk pada-Nya, bahkan badaipun mendengarkan-Nya.

Saking mahakuasa-Nya, sekalipun ketika Ia menjadi manusia, Ia dapat menahan penderitaan dan rasa sakit jauh lebih besar dibanding manusia yang lain. Tubuh-Nya kuat, Ia dapat menahan siksaan semalam suntuk, bahkan hingga siang dari orang-orang yang dengki pada-Nya.

Saking mahakuasa-Nya, hanya kematiaan-Nya yang bisa mendatangkan gempa sampai membelah bangunan yang dibuat selama 46 tahun.

Saking mahakuasa-Nya, Ia tidak bisa lama-lama mati. Ia hidup kembali, tak terbatas oleh waktu dan ruang, Ia bisa berada dimanapun Ia mau, Ia bisa menembus tembok, Ia bisa menghilang dengan tiba-tiba.

Saking mahakuasa-Nya, Ia memerintahkan ikan-ikan untuk masuk ke jala orang-orang yang disuruh-Nya. Ia tetap eksis, bisa memasak, bisa membuat tungku api.

Saking mahakuasa-Nya, Ia seketika naik kelangit, membuat orang-orang yang menyaksikannya seperti tak tersadar, mungkin karena takjub.

Saking mahakuasa-Nya, Ia bisa membinasakan alam semesta hanya dengan sentilan jari. Ia bisa melakukan-Nya, jika Ia mau.