saking mahakuasa-Nya, IA menciptakan jutaan galaksi dialam semesta ini,
dimana trilyunan planet ada di tiap galaksi tersebut, hanya dengan
berfirman.
Saking mahakuasa-Nya, Ia menciptakan galaksi bima sakti, dengan bumi
didalamnya, planet yang ia tempatkan berbagai macam kehidupan, planet
dengan kondisi geologi yang kompleks dan menarik untuk dipelajari.
Saking mahakuasa-NYA, IA mengadakan berbagai fenomena-fenomena alam,
bongkah batu yang meletus dari gunung dan jatuh kebawah, yang
membuktikan adanya gaya tarik kebawah.
Saking mahakuasa-Nya, ilmu pengetahuan ada dalam tangan-Nya.
Gravitasi, cahaya, materi dan antimateri, medan listrik dan medan magnet
dan segala sesuatu yang menarik untuk dipelajari.
Saking mahakuasa-Nya, Ia eksis, Ia rill, Ia dapat berjalan dibumi,
mengambil ''debu dan tanah'', mengambil dan menenun unsur-unsur dan
kemudian membentuk kromosom, dan dari kromosom-kromosom terbentuklah
DNA. Ia menenun dan membentuk sel, merangkai sel-sel menjadi jaringan,
merangkai jaringan-jaringan menjadi organ, dan akhirnya membentuk
manusia.
Saking mahakuasa-Nya, Ia berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya, dan
tentu saja, Ia berdaulat atas ciptaan seluruh ciptaan-Nya. Masakan,
patung, pahatan, musik, dan lain sebagainya, karena semua rasa dan
kemampuan itu berasal dari-Nya.
saking mahakuasa-Nya, Ia dapat membuat bumi ini berhenti berputar,
karena bumi inipun buatan-Nya. Ia tak dibatasi oleh waktu, karena Ia
sendirilah yang menentukan waktu.
Saking mahakuasa-Nya, ia dapat berinkarnasi menjadi manusia,
mempunyai darah dan daging, Ia terhitung, Ia riil, Ia eksis, hakikat-Nya
Ia tetap Tuhan.
Saking Mahakuasa-Nya, sekalipun Ia dapat merasakan kesakitan,
mengantuk, lapar dan haus, setan takut pada-Nya, penyakit takluk
pada-Nya, bahkan badaipun mendengarkan-Nya.
Saking mahakuasa-Nya, sekalipun ketika Ia menjadi manusia, Ia dapat
menahan penderitaan dan rasa sakit jauh lebih besar dibanding manusia
yang lain. Tubuh-Nya kuat, Ia dapat menahan siksaan semalam suntuk,
bahkan hingga siang dari orang-orang yang dengki pada-Nya.
Saking mahakuasa-Nya, hanya kematiaan-Nya yang bisa mendatangkan gempa sampai membelah bangunan yang dibuat selama 46 tahun.
Saking mahakuasa-Nya, Ia tidak bisa lama-lama mati. Ia hidup
kembali, tak terbatas oleh waktu dan ruang, Ia bisa berada dimanapun Ia
mau, Ia bisa menembus tembok, Ia bisa menghilang dengan tiba-tiba.
Saking mahakuasa-Nya, Ia memerintahkan ikan-ikan untuk masuk ke jala
orang-orang yang disuruh-Nya. Ia tetap eksis, bisa memasak, bisa
membuat tungku api.
Saking mahakuasa-Nya, Ia seketika naik kelangit, membuat orang-orang
yang menyaksikannya seperti tak tersadar, mungkin karena takjub.
Saking mahakuasa-Nya, Ia bisa membinasakan alam semesta hanya dengan sentilan jari. Ia bisa melakukan-Nya, jika Ia mau.
No comments:
Post a Comment