Tuesday, July 17, 2012

catatan khotbah ibadah pernikahan

tanggal 15 juli 2012, seseorang meminta saya untuk menjadi pemusik di sebuah kebaktian pemberkatan nikah di suatu gereja misi. Tubuh yang baru saja terkena hepatitis A ini membuat saya mudah sekali merasa kelelahan. Serasa energi saya habis pada saat latihan, tetapi puji tuhan saya bisa melayani dengan baik ditengah kondisi fisik yang belum prima. Sebenarnya ada hal yang menarik dalam kebaktian tersebut, yaitu konten khotbahnya, yang akan saya bagikan kepada anda sekalian pada tulisan kali ini.

Didalam khotbah dijelaskan tentang suatu perikop dimana Tuhan menciptakan manusia didalam kitab kejadian. sebelum Allah menciptakan hawa, ternyata sesuatu yang tajam Tuhan nyatakan, yaitu "TIDAK BAIK jika manusia itu sendiri saja". sekalipun tidak dijelaskan dari sisi teologis secara mendalam, kata TIDAK BAIK tersebut menyatakan bahwa manusia tidak seharusnya hidup sendiri. menurut hemat saya, ini sejalan dengan pernyataan zoon politicon dari aristoteles, dimana manusia memang tidak bisa hidup sendiri. Bagi saya, hal ini bisa menjadi counter bagi mereka yang bangga dengan status single. Manusia seharusnya tidak hidup sendiri. Manusia seharusnya berpasangan karena itulah yang dipandang baik oleh Tuhan.

Didalam khotbah juga dijelaskan mengenai prinsip-prinsip pernikahan. setidaknya ada beberapa prinsip yang dibawakan dalam khotbah tersebut.

Pertama, pernikahan harus dianggap sebagai komitmen yang PERMANEN. Permanen disini berarti komitmen ini tidak boleh dilepas dan harus dipegang sampai maut memisahkan. Komitmen ini juga tidak boleh dilanggar bahkan dengan perceraian sekalipun. Pada jaman Musa, bangsa Israel terlalu keras kepala sehingga Musa harus mengeluarkan surat cerai, tetapi sejak mulanya tidaklah demikian. Apa yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Kemudian yang saya pahami, perceraian merupakan perbuatan melanggar kedaulatan dan ketetapan Tuhan dan kelak akan mendatangkan hukuman. Jelas bahwa Tuhan tidak ingin ketetapannya dilanggar, bukan?

dalam khotbah juga diberikan sebuah ilustrasi, yaitu tentang burung merpati. Burung merpati dilambangkan sebagai lambang kesetiaan karena ternyata spesies ini hanya setia kepada satu pasangan.Jika hewan saja bisa setia, mengapa manusia tidak bisa setia?

Saya pun ingin menambahkan sesuatu juga dalam tulisan ini. zinah merupakan salah satu perbuatan yang melanggar hukum dan ketetapan Tuhan. Namun, apakah zinah itu hanya berkaitan dengan fisik saja? Mengingini seseorang didalam hati sementara sudah berpasangan adalah termasuk zinah, yaitu zinah didalam hati. Masihkah anda yang sudah menikah, tetapi masih melirik pria/wanita lain? ingatlah bahwa Tuhan adalah penyelidik hati dan Ia tahu apa yang ada didalam hati kita.

Kedua, pernikahan merupakan panggilan untuk melayani dengan penuh kesetiaan. sama seperti hamba Tuhan yang berkomitmen untuk melayani penuh, pernikahan pun sama esensinya. Suami melayani istri, memenuhi kebutuhan istri, begitu juga sebaliknya.

ketiga, pernikahan adalah suatu proses pemurnian. bukankah seseorang akan meninggalkan orang tuanya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging? jika demi pasangan maka seseorang harus meninggalkan orang tuanya, maka merekapun harus rela meninggalkan ego pribadinya. ketika sudah menikah, baik pria maupun wanita tidak bisa lagi memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga memikirkan pasangannya. Disinilah proses pemurniannya, yaitu pemurnian ego.

Keempat, pernikahan adalah anugerah. apakah anugerah itu? anugerah adalah sesuatu yang kita terima, sekalipun kita tidak layak menerimanya. jika anda mendapatkan pasangan yang mungkin sangat baik adanya, patutkah anda berbangga? apakah anda pernah bercermin, layakkah saya menerima orang sebaik ini? bisa hidup bersama orang yang dicintai adalah anugerah. Hanya dengan memandang pasangan sebagai anugerah, kita akan memperlakukan mereka dengan baik.

Mungkin cuma beberapa hal diatas yang saya ingat, tetapi kiranya bisa menambah wawasan dan khasanah berpikir anda tentang pernikahan.

No comments:

Post a Comment